'Diplomasi Islam Damai', MUI Yakinkan Takkan Panggil Gus Yahya
"Yang penting harapan kami masalah ini tidak perlu dijadikan polemik, ya sudahlah kita selesaikan agar tidak terlalu gaduh," kata Zainut Tauhid.
Kehadiran KH Yahya Cholil Staquf, yang membawa misi 'diplomasi Islam damai' ke Israel tidak perlu menjadi polemik. Sebab, Gus Yahya Cholil Staquf sudah menjelaskan maksud kehadirannya ke Israel itu atas nama pribadi, bukan sebagai Wantimpres ataupun Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU).
"Sebagaimana pernyataan beliau (KH Yahya Cholil Staquf-red) itu, beliau ke sana atas nama pribadi dan Indonesia kan tidak memiliki hubungan diplomatik dengan Israel," ujar Zainut Tauhid Sa'adi, Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat, dalam keterangan diterima ngopibareng.id, Selasa (19/6/2018).
Ia mengakui, siapapun dari Indonesia yang menghadiri sebuah acara di Israel atau Tel Aviv, tidak diperkenankan mengatasnamakan negara, pemerintah, atau rakyat Indonesia. Karena Gus Yahya Cholil Staquf atas nama pribadi berkunjung ke Israel, Zainut Tauhid Sa'adi pun menghormatinya.
Ia yakin Gus Yahya Cholil Staquf memiliki alasan tersendiri sehingga bersedia menghadiri sebuah acara di Israel. "Yang penting harapan kami masalah ini tidak perlu dijadikan polemik, ya sudahlah kita selesaikan agar tidak terlalu gaduh," ungkap Legislator asal daerah pemilihan Jawa Tengah IX ini.
Karena itu, kata dia, MUI tidak memiliki niatan untuk memanggil Gus Yahya Cholil Staquf untuk meminta penjelasan tentang lawatan ke Israel. "Kami tidak akan menggundang Gus Yahya ya, karena kepergian beliau ke Israel itu kan bukan atas nama MUI," pungkasnya. (adi)