Diplomasi Ekonomi Tetap Prioritas Indonesia Tahun 2022
Kementerian luar negeri RI memastikan diplomasi ekonomi, tetap menjadi prioritas Indonesia pada 2022. Pelbagai program seperti forum bisnis Indonesia-Amerika Latin dan Karibia (INALAC) serta Forum Bisnis Indonesia-Eropa Tengah dan Eropa Timur (INACEE), dipastikan akan diselenggarakan pada tahun depan guna mengulang kesuksesan tahun ini.
Demikian dikatakan Direktur Jenderal Amerika dan Eropa Kementerian Luar Negeri RI I Gede Ngurah Swajaya, dalam keterangan Selasa 7 Desember 2021.
“INALAC Business Forum ini ketiga kali 2021, hasil cukup sukses untuk penetrasi ke pasar-pasar nontradisional. Penetrasi ke pasar-pasar nontradisional di 33 negara, di negara-negara Amerika Latin dan Karibia. Tahun ini kita sudah memulai INACE business forum (RI-Eropa Tengah dan Timur),” ungkap Ngurah Swajaya.
Selain itu, menurut Ngurah Swajaya, penetrasi ke pasar-pasar non tradisional di kawasan Eropa Selatan dan Eropa Barat, akan dimulai pada tahun depan meski secara daring.
“Mudah-mudahan di awal 2022 kita memulai untuk kawasan Eropa Selatan dan Eropa Barat, di bulan Januari atau Februari. Tujuan utama memang kita pahami kita masih di situasi pandemi, belum memungkinkan adanya business meeting in person. Melalui forum yang kita lakukan secara virtual saya rasa cukup efektif,” tambahnya.
Tinggi Ekspor RI ke AS
Dijelaskan Ngurah, tingginya nilai ekspor Indonesia dalam kerja sama perdagangan dengan Amerika Serikat, menjadi acuan Indonesia melanjutkan berbagai program yang terlaksana sepanjang 2021.
“Secara rata-rata nilai ekspor indo di AS surplus Indonesia melebihi USD 10 miliar. Atas dasar itu pada 2022 kita akan melanjutkan apa yang sudah kita laksanakan di 2021. Mudah-mudahan situasinya akan jauh lebih baik. Kita lihat juga ada peningkatan nilai investasi,” terang Ngurah lagi.
Dirjen Asia Pasifik dan Afrika Abdul Kadir Jailani mengatakan, kerja sama dengan dunia internasional menjadi prioritas Indonesia di kawasan Asia Pasifik dan Afrika, yang diperkuat dengan kerja sama kesehatan.
“Akan kita fokuskan pada mitigasi kerja sama internasional dan pemulihan ekonomi. Ini merupakan fokus utama. Kedua, kerja sama kesehatan di bidang vaksin itu kita akan jadikan prioritas. Oleh karenanya, tidak mengherankan jika G20 kita juga soal upaya pemulihan ekonomi, soal bagaimana memberikan supply chain kepada pasar utama. Indonesia juga akan terus mendorong investasi asing dan perundingan FTA serta PTA juga akan dilakukan pada 2022,” papar Abdul Kadir Jailani.
Nilai ekspor Indonesia di pasar Amerika Serikat saat ini secara rata-rata surplus dengan nilai lebih USD 10 miliar pertahun.
Sedangkan, untuk lebih memaksimalkan diplomasi ekonomi di kawasan Amerika Latin dan Karibia, Indonesia telah meluncurkan sebuah platform digital yang bisa diakses oleh calon importir dengan mengakses www.ina#access.com.
Sekitar 500 eksportir potensial dengan ribuan produk serta lebih dari 100 proyek investasi, dipamerkan pada platform digital yang diresmikan oleh Menteri Luar Negeri Retno Marsudi bertepatan pada pelaksanaan Forum Bisnis INALAC Oktober lalu secara daring.
Advertisement