Diplomasi Asia-Afrika, Indonesia kirim 1,5 Juta Vaksin ke Nigeria
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menyebut Indonesia mengirimkan bantuan 1,5 juta dosis vaksin pentavalen, ke Nigeria. Pengiriman bantuan didasari semangat Konferensi Asia-Afrika di Bandung, tahun 1945 silam.
Retno menyebut, bantuan akan disalurkan dalam dua tahapan. Pengiriman pertama sebanyak 730.000 dosis vaksin. Dilanjutkan tahap kedua dilakukan pada bulan Juni yaitu sebanyak 850.000 dosis vaksin.
"Kita pertamanya 730.000 dosis , kemudian tahap kedua 850.000 dosis untuk Nigeria tetapi nantinya kita akan donasi lagi ke negara Zimbabwe," katanya dikutip dari Antara.
Bantuan itu, menurutnya menjadi bagian dari komitmen Indonesia untuk menjalani kerja sama antar negara-negara global sesuai dengan spirit Bandung 1945.
"Dengan situasi dunia terbelah seperti ini, Indonesia ada di depan untuk menggerakkan kerja sama antara selatan-selatan global yang ingin mendukung dari Spirit Bandung 1945," kata Retno.
Bantuan tahap pertama dilepas secara simbolis, pada Minggu 28 Mei 2023.
Sementara, Menteri Keuangan Sri Mulyani menyebut, bantuan itu dikelola oleh Lembaga Dana Kerja Sama Pembangunan Internasional Kementerian Keuangan (LDKPI Kemenkeu).
Bantuan itu, menjadi bagian dari upaya Indonesia Foundation, sebagai kepanjangan tangan diplomasi Indonesia. Lembaga ini akan menempatkan Menteri Luar Negeri sebagai ketua dewan pengarahnya, bersama Menkeu, Menteri Sekneg, dan Bappenas.
Bantuan itu digunakan sebagai upaya mendukung peningkatan kesehatan global, Pemerintah Indonesia selanjutnya akan fokus membantu negara-negara wilayah pasifik seperti di Afganistan, dan Pakistan. "Fokusnya saat ini kita membantu negara-negara seperti Afganistan, Pakistan atau negara pasifik yang memang terkena musibah," kata Sri Mulyani.
Vaksin pentavalen (DPT-HB-Hib) sendiri diketahui merupakan kombinasi dari vaksin DPT, HB dan HIB. DPT adalah vaksin yang digunakan untuk mengurangi risiko penyakit difteri, pertusis (batuk 100 hari), dan tetanus.