Upacara Kemerdekaan, Undangan di Istana Terbatas
Ada nuansa yang berbeda pada puncak peringatan detik-detik Proklamasi Kemerdekaan RI di halaman Istana Merdeka 17 Agustus 2020. Pengibaran bendera sang saka merah putih hanya dilakukan oleh 8 orang Paskibraka yang telah terpilih pada tahun 2019 lalu. Sebab seleksi Paskibraka tahun ini ditiadakan sebagai bagian dari protokol pencegahan penyebaran pandemi Covid-19.
"Bapak Presiden akan mengukuhkan anak-anak muda kita yang delapan orang, selanjutnya yang mewakili tingkat provinsi itu akan dilakukan pengukuhan via video conference. Paskibra bertugas pada tanggal 17 Agustus baik itu penaikan maupun penurunan bendera," kata Kepala Sekretariat Presiden Heru Budi Hartono menjelaskan rangkaian acara peringatan HUT ke-75 RI secara virtual Jumat 7 Agustus 2020.
Rangkaian kegiatan HUT ke-75 akan dimulai 13, 14, 15, dan 17. Diawali dengan penganugerahan tanda jasa. Acara ini akan digelar di Istana Negara 13 Agustus 2020. Disusukl 14 Agustus 2020, Presiden Joko Widodo dijadwalkan untuk menyampaikan pidato kenegaraan di MPR/DPR. Kasetpres menegaskan bahwa panitia bersama dengan MPR/DPR akan tetap memperhatikan protokol kesehatan secara ketat.
"Mungkin minimalis. Ruangannya dari total 100 persen, harus (diisi hanya) 50 persen. Itulah menjadi tantangan bagi kami kita semuanya untuk bisa menghadapi ini, bekerja produktif tetapi semua pesan kegiatan tersampaikan,"ujarnya.
Untuk acara puncak pada tanggal 17 Agustus 2020, Kasetpres menjelaskan bahwa panitia yang terdiri atas berbagai kementerian akan bersinergi untuk memberikan nuansa HUT ke-75 RI tetap berlangsung secara meriah. Berbagai acara baik berupa hiburan maupun edukasi kepada masyarakat, akan disiarkan melalui televisi sebelum upacara peringatan detik-detik proklamasi dimulai.
Prosesnya adalah penaikan bendera tetap kami lakukan. Kami memutuskan di Istana sangat minimalis, artinya pengibar bendera dari Paskribraka hanya tiga orang, ditambah mungkin cadangan. Pasukan yang ada selama ini, tahun lalu cukup penuh di lapangan Istana, maka (tahun ini) setiap perwakilan matra itu hanya ada 5 orang.
Terkait dengan undangan, Kasetpres menjelaskan bahwa meski secara fisik tidak mengundang, tetapi masyarakat bisa mengikuti acara di Istana secara virtual. Demikian juga dengan para pejabat dan undangan VVIP yang boleh hadir melalui konferensi video.
"Tahun lalu kami mengundang masyarakat di Istana bisa hadir secara fisik. Tahun ini kami siapkan undangan bagi masyarakat sebanyak 17.845 undangan untuk seluruh warga yang ingin menyaksikan langsung dari media elektronik," jelasnya.
Kemeriahan HUT ke-75 RI juga akan ditambah dengan adanya lomba-lomba yang telah disiapkan oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Kementerian Komunikasi dan Informatika, dan Kementerian BUMN. Kasetpres berharap, kondisi pandemi Covid-19 tidak lantas menjadi hambatan untuk berkreasi.
"Jadi nuansa ini kita berkreasi, bukan menjadi hambatan kondisi new normal ini, tetapi marilah kita kreatif untuk menghadapi ini semua, dengan IT yang ada. Jadi kami tetap melaksanakan upacara di Istana dan undangan yang hadir secara fisik di Istana sangat-sangat terbatas," kata Heru sambil mengingatkan jika undangan yang hadir harus menunjukkan hasil swab terbaru.