Dipeluk Tunangan saat Lamaran, Mahasiswa Ini Dipecat Al-Azhar
Universitas Al-Azhar Kairo Mesir telah mengeluarkan seorang mahasiswi. Alasannya, sang mahasiswi telah melakukan tindakan yang dinilai telah ‘mencemarkan’ nama baik kampus. Seorang mahasiswi tersebut dikeluarkan dari Al-Azhar setelah sebuah video memperlihatkan dirinya memeluk teman prianya menjadi viral.
Sebuah video yang viral pada awal bulan ini menunjukkan seorang laki-laki yang membawa seikat bunga berlutut di hadapan seorang perempuan untuk melamarnya.
Kemudian, laki-laki itu memeluk perempuan itu dan mengangkat tubuhnya dari tanah.
Video itu tidak diambil di kompleks Al-Mansoura, tempat laki-laki atau tunangan perempuan itu belajar. Bukan di kompleks Universitas Al-Azhar.
Dikutip dari laman ahramonline, Senin 21 Januari 2019, sementara perempuan dalam video itu diketahui sebagai seorang mahasiswi yang belajar bahasa Arab di di cabang Universitas Al-Azhar di Al-Mansoura di Delta Nil.
"Kejadian ini telah memicu kontroversi di dunia maya Mesir. Sebagian mengkritik keputusan itu, sebagian yang lainnya memuji langkah yang ditempuh Al-Azhar. "
Sementara laki-laki dalam video itu diketahui sebagai mahasiswa di Universita Al-Mansoura. Selain itu, tidak ada informasi lebih detil mengenai mereka.
Sebagaimana diberitakan AFP dan Arab News, Ahad 13 Januari lalu, Juru bicara Universitas Al-Azhar Ahmed Zarie mengatakan, Dewan Disiplin Universitas Al-Azhar telah memutuskan untuk mengeluarkan mahasiswi itu.
Menurutnya, video itu telah menyebabkan ‘kemarahan publik’ dan menyebabkan citra buruk kampus. Karena alasan itu lah, mahasiswi tersebut dikeluarkan.
“Tidak ada keputusan yang diambil sembarangan. Ini semua sesuai dengan hukum universitas. Mahasiswa telah melanggar nilai-nilai Al-Azhar, masyarakat, dan universitas," kata Zarei.
Sebagaimana diketahui, Universitas Al-Azhar sangat ketat dalam hal itu. Bahkan, laki-laki dan perempuan dipisahkan ketika belajar.
Zarie menyebut, pelukan antara laki-laki dan perempuan yang belum menikah menciderai dan melanggar nilai-nilai dan prinsip-prinsip masyarakat. Meski demikian, dia mengatakan kalau wanita tersebut bisa mengajukan banding atas keputusan itu.
Tidak perempuannya, laki-laki dalam video itu juga akan bisa terkena hukuman. Juru bicara Universitas Mansoura mengatakan, pihak dewan disiplin kampus akan menggelar rapat untuk memutuskan kasus tersebut.
Kejadian ini telah memicu kontroversi di dunia maya Mesir. Sebagian mengkritik keputusan itu, sebagian yang lainnya memuji langkah yang ditempuh Al-Azhar.
Perlu diketahui, Mesir adalah negara dengan penduduk mayoritas Muslim, sebagian besar masyarakatnya adalah ‘konservatif’. Tahun lalu, Jaksa Mesir menahan seorang penyanyi wanita selama empat hari setelah video klipnya yang menampilkan tarian sensual menjadi viral. (adi/nuo)