Dipelonco Mandi Lumpur
Nenek-nenek mandi lumpur demi cuan di TikTok pernah viral pada Januari 2023. Setelah 'aksi ngemis' online itu menjadi sorotan, mandi lumpur pun tenggelam.
Namun, baru-baru ini justru muncul video diduga perpeloncoan mahasiswa baru. Senior menyuruh juniornya mandi lumpur. Pada video viral di media sosial, nampak empat orang pria saling bergandengan di bahu masing-masing.
Keempat pemuda tersebut tampak sudah mandi lumpur di sekujur tubuhnya. sedangkan di belakangnya terlihat beberapa pria diduga senior mengenakan kaos hitam.
Keempat pemuda tadi nampak melakukan squat (gerakan naik turun) dalam posisi bergandengan bahu. Mereka melakukan aksi tersebut sambil mengucapkan sebuah yel yel di depan sebuah kolam lumpur.
“Piston naik, piston, pistone naik turun, hei” ucap keempat pemuda tersebut.
Setelah yel yel sebanyak empat kali dan nampak dibentak seorang senior, keempat pemuda itu melakukan hitungan. Setelahnya, mereka bersama-sama melompat masuk ke kolam lumpur tersebut.
Dalam unggahan video tersebut, terdapat keterangan yang berisi pengakuan seseorang terkait dugaan siapa yang ada di video, lokasi kejadian, serta perpeloncoan itu dalam rangka apa.
Laporan Netizen
“Kak kenalin aku mahasiswa di kampus baru yang di GDC (Grand Depok City). Aku mau ngasih info terkait praktek dugaan perploncoan yang dilakukan oleh senior di kampus dalam kegiatan latihan dasar kepemimpinan mahasiswa,” tulis pengakuan orang tersebut dalam keterangan video.
“Di mana adanya dugaan praktek kekerasan fisik dan aksi perpeloncoan terhadap peserta yang rata-rata mahasiswa baru kak. Kalau boleh tolong untuk bantu disuarakan,” jelasnya.
Kejadian mandi lumpur itu sekitar tanggal 20 sampai 22 Oktober 2023. Lokasi kejadian disebut berada di Balai Diklat LHK Rumpin Bogor.
Sampai saat ini, belum ada informasi lanjutan terkait aksi di video tersebut.
Pro dan Kontra Perpeloncoan Mandi Lumpur
Netizen lantas merespons video tersebut dengan berbagai komentar. Ada yang mengutuk tindakan perploncoan tersebut, tapi ada juga yang justru menyebut perpeloncoan sebagai hal yang lumrah.
"Kampus baru cara ospek tempo dulu, bisa gak sih jadi generasi penerus yang kreatif dan inovatif. Perkara LDK aja masih ada ginian," ujar salah seorang netizen.
Ada yang menyebut perploncoan merupakan ajang untuk mengakrabkan diri antara senior kampus dan junior.
"Setau gue, setelah pernah ngalamin kegiatan gini sih jadi kenal satu sama lain, kenal sama senior, bisa duduk ngopi dll bareng antara senior dan junior," komentar netizen.
“Seniornya udah diajarin tentang kepemimpinan belum? Sini seniornya main main ke yon (Batalion) 328,” tantangan dari netizen.
“Hah? Kek gini dibilaang perpeloncoan? Lemah bgt mental gen Z," sahut netizen.
"Please deh jaman dulu malah lebih parah.. hasilnya jadi generasi” yg tahan banting dan tempaan.. knp sch apa” di viralin.. kecuali bully baru deh kita bahas n kecam.. kaya beginian kan udh pasti atas ijin kampus nya juga.. (just opinion .. ga mau debat)," ungkap netizen.
"GJU kampus yang kaga keliatan kegiatan perkuliahannya dah perasaan gue," sahut lainnya.