Dipecat Yamaha, Jorge Lorenzo Diduga Menggelapkan Pajak
Jorge Lorenzo pernah membela tim pabrikan Yamaha selama beberapa tahun. Kemudian menjadi test rider untuk tim tersebut selama musim 2020. Namun, akhirnya berakhir dipecat karena Yamaha merasa dikecewakan.
Bersama Yamaha, Lorenzo pernah meraih gelar juara dunia kelas MotoGP sebanyak 3 kali. Pada 2010 (Fiat Yamaha Team), 2012 (Yamaha Factory Racing) dan 2015 (Movistar Yamaha MotoGP). Selain di MotoGP, Lorenzo juga meraih gelar juara dunia 2 kali saat masih di kelas 250 cc. Tahun 2006 dan 2007 (Fortuna Aprilia). Sehingga total juara dunia dirinya sebanyak 5 kali.
Jorge Lorenzo ternyata meraup kekayaan melimpah mengingat statusnya sebagai juara dunia balap motor lima kali. Menurut Celebrity Net Worth, total kekayaannya mencapai 20 juta dolar Amerika Serikat atau setara Rp281 miliar.
Ternyata, kekayaan tersebut didapat dengan cara menggelapkan pajak. Dilansir dari Marca, pembalap berusia 33 tahun itu diduga menggelapkan pajak senilai 856,966 Euro (setara Rp14,6 miliar) kepada Otoritas Perpajakan Spanyol.
Nama Jorge Lorenzo dilaporkan tercantum pada dokumen hasil investigasi Pengadilan Nasional berjudul ‘Red Charisma’. Dalam dokumen itu muncul sejumlah nama orang yang mengalirkan uang dalam jumlah besar antar bank demi menghindari penghitungan pajak.
Dari hasil penyelidikan, Jorge Lorenzo ternyata masih terdaftar sebagai wajib pajak di London, Inggris. Namun, ia kemudian memindahkannya ke Andorra, di mana Jorge Lorenzo memiliki restoran, serta Swiss. Pria kelahiran Palma de Mallorca itu memang sudah tinggal di luar negeri sejak 2012.
“Kami menemukan dia baru melaporkan kekayaan dengan model 750. Dia tidak melaporkan pendapatan untuk penghitungan pajak pribadi pada 2012 dan sebelumnya,” bunyi pernyataan Inspektor Pajak Spanyol, dikutip dari Marca.
Masih menurut inspektor pajak, Jorge Lorenzo ditaksir memiliki harta kekayaan senilai 40 juta Euro (setara Rp682 miliar) karena tidak membayar pajak di Spanyol antara 2013-2016. Inspektor pajak masih menganggapnya terdaftar sebagai wajib pajak di Spanyol sekali pun kini tinggal di Lugano (Swiss) atau London.
Kasus pajak sebelumnya juga pernah menimpa Jorge Lorenzo di masa lalu. Ia ketahuan tak melaporkan seluruh total kekayaan sehingga harus membayar denda pajak yang ditetapkan Pemerintah Spanyol.
Jorge Lorenzo sendiri tidak pernah mengungkap alasannya pindah ke Lugano, Swiss. Yang pasti, paket perpajakan di Swiss memang lebih ramah terhadap ekspatriat seperti dirinya. Dibandingkan Spanyol, tentu saja skema pajak di Swiss tidak terlalu mencekik.
Advertisement