Diobrak-abrik Polisi, Tawuran Antar Pesilat di Jember Batal
Anggota Polsek Patrang bersama Tim Alap-alap Satsamapta Polres Jember berhasil menggagalkan bentrokan antar pesilat, pada Jumat, 1 November 2024 dini hari. Dalam kegiatan operasi tersebut, polisi mengamankan lima pesilat dari dua perguruan silat yang berbeda.
Kapolsek Patrang Iptu Suparman mengatakan, awalnya pihaknya menerima laporan dari masyarakat pada pukul 01.00 WIB. Masyarakat melaporkan ada sekelompok pemuda memakai atribut perguruan silat mengendarai motor beramai-ramai di Kelurahan Gebang.
Untuk mengantisipasi terjadinya tawuran, polisi langsung meluncur ke lokasi. Melihat kedatangan polisi, sekelompok pemuda tersebut berusaha meninggalkan lokasi mengendarai motor. Kendati demikian setelah melakukan penghadangan, sebanyak dua pesilat dari perguruan silat tertentu berhasil diamankan di simpang empat Slawu, Kecamatan Patrang.
Saat diinterogasi awal, dua pemuda beratribut perguruan silat itu hanya mengaku nongkrong biasa. Namun, setelah dicek chat di HP mereka, polisi menemukan informasi bahwa mereka merencanakan tawuran dengan pesilat dari perguruan silat lainnya.
Atas informasi itu, polisi melakukan penyisiran ke tempat-tempat yang dipakai para pemuda untuk nongkrong. Benar saja, saat mendatangi lokasi di dekat Stadion Notohadinegoro, polisi menemukan sekelompok pemuda memakai atribut perguruan silat yang berbeda dengan perguruan silat dua pemuda sebelumnya.
Tak berhenti sampai di situ, polisi terus bergerak melakukan penyisiran. Sesampainya di depan STIKES dr Soebandi, polisi menjumpai pemuda yang nongkrong hingga dini hari.
"Kami juga menemukan sejumlah pemuda yang sedang nongkrong hingga dini hari di dekat STIKES dokter Soebandi. Mereka disuruh pulang ke rumah masing-masing," katanya, Jumat, 01 November 2024.
Sedangkan lima pemuda beratribut perguruan silat dibawa ke Polres Jember untuk dimintai keterangan lebih lanjut. Namun, karena aksi tawuran belum terjadi, mereka diperbolehkan pulang setelah diberikan pembinaan.
"Lima pesilat yang diamankan ke Polres Jember tidak sampai proses hukum. Karena mereka belum sempat terlihat tawuran. Kami mengimbau kepada masyarakat apabila melihat sekelompok pemuda yang dicurigai hendak melakukan tawuran agar segera melapor," pungkasnya.