Dinsos Pasuruan Latih 7 Tuna Netra Ketrampilan Pijat
Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Pasuruan melatih 7 tukang pijat tuna netra bersertifikat. Mereka diberikan pelatihan dasar teknik pijat, dan kini sudah mandiri. Mereka terdiri 5 tukang pijat laki-laki dan 2 pemijat tuna netra perempuan.
Kepala Dinsos Kabupaten Pasuruan, Suwito Adi melalui Kabid Rehabilitasi Sosial, Tri Hadi Sulandjari mengatakan, ketujuh tukang pijat tuna netra tersebut sudah mendapatkan sertifikat. Sehingga mereka bisa membuka praktik pijat dan menerima pasien.
Sebelum mendapatkan sertifikat, para penyandang disabilitas ini dilatih selama beberapa hari oleh instruktur professional. Mereka adalah para tuna netra yang sudah memenuhi persyaratan pelatihan. Mulai dari fisik hingga mendapatkan ijin dari keluarga.
"Yang jelas, meski secara jasmani mereka dalam keterbatasan, tapi mereka sehat dan mampu. Usia mereka juga produktif dan telah diijinkan oleh keluarga. Dan yang terakhir, mereka mau melaksanakan pelatihan," kata Tri, kemarin.
Kegiatan pelatihan pijat para tuna netra merupakan upaya Dinas Sosial Jawa Timur yang difasilitasi oleh Dinsos Kabupaten Pasuruan sejak tahun 2012 lalu (dulu namanya Dinsosnakertrans). Menurut Tri, dari program pelatihan itu, para peserta diberikan teknik-teknik dasar memijat dari mulai kaki, badan, tangan, hingga kepala.
"Pertama, tentu saja pelatihan dasar memijat. Seluruh badan, mulai kepala sampai kaki," katanya.
Dipilihnya pijat, kata Tri, karena ketrampilan ini yang paling banyak dibutuhkan masyarakat dan lebih mudah dipahami. Dengan modal ketrampilan yang diberikan akan mampu mengantarkan para penyandang disabilitas bisa mandiri.
"Dengan pelatihan ini, diharapkan peserta menjadi pemijat-pemijat profesional, sehingga dapat dipergunakan untuk mencari nafkah bagi keluarganya," katanya.
Sementara, salah satu tukang pijat tuna netra, Sri Wahyuni bersyukur dengan apa yang dirasakannya saat ini. Sejak mengikuti pelatihan hingga menerima sertifikat, hampir setiap hari dirinya menerima panggilan untuk memijat, baik di rumahnya maupun di rumah warga yang akan dipijat.
"Alhamdulillah, terima kasih Dinas Sosial yang telah melatih memijat. Senang sekali karena bisa buat kebutuhan sehri-hari. Buat beli kendaraan dan yang lainnya," katanya. (sumber: www.pasuruankab.go.id)