Dinsos Banyuwangi Minta Desa Bagikan PKH Secara Bertahap
Peristiwa meninggalnya nenek Supiyah, saat menunggu giliran pembagian bantuan sosial Program Keluarga Harapan (PKH) menjadi pembelajaran bagi seluruh pihak. Perlu adanya evaluasi dalam metode pembagian bantuan sosial. Perempuan 80 tahun itu merupakan warga Dusun Sumberluhur, Desa/Kecamatan Tegaldlimo, Banyuwangi, Jawa Timur.
Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana (Dinsos PPKB) Banyuwangi, Henik Setyorini mengatakan, pembagian dana bantuan sosial ini dilakukan petugas Kantor Pos di kantor desa masing-masing.
Henik Setyorini meminta, pihak desa membuat jadwal pembagian bantuan sosial secara bertahap agar tidak sampai terjadi antrean. Dia mencontohkan, biasanya petugas Kantor Pos datang ke kantor desa sekitar pukul 08.00 WIB. Desa bisa menjadwalkan Dusun A pukul 08.00 WIB sampai 08.30 WIB. Selanjutnya, Dusun B pukul 08.30 sampai 09.00 WIB dan seterusnya.
“Karena desa itu kan terdiri dari beberapa dusun atau RW. Silakan yang mengerti kan desanya,” jelasnya, Sabtu, 8 April 2023.
Untuk penerima bantuan sosial yang tidak bisa hadir karena sakit atau karena kondisi yang tidak memungkinkan, lanjut Henik Setyorini, bisa diwakili oleh orang yang berada dalam satu kartu keluarga.
“Misalkan tidak hadir karena kondisinya sakit, Pak Pos yang ke rumah bersangkutan,” tegasnya.
Henik Setyorini menyebut, metode jemput bola bagi warga yang sakit atau sudah tidak bisa hadir ini sudah dilakukan sejak lama bahkan bertahun-tahun.
Oleh karena itu, dia meminta pada desa yang belum membagikan bantuan sosial untuk mengunakan metode atau konsep bertahap berbasis desa atau RW.
“Karena sudah ada desa yang membagi berdasarkan dusunnya,” ujar Henik Setyorini.
Seperti diketahui, nenek Supiyah dilarikan ke Puskesmas terdekat saat menunggu giliran pembagian bantuan sosial PKH di Balai Desa Tegaldlimo, Kecamatan Tegaldlimo, Banyuwangi, Kamis, 6 April 2023.
Nenek Supiyah datang ke Balai Desa dengan diantar temannya. Tiba di lokasi, dia dan anaknya duduk-duduk di taman depan Balai Desa. Sekitar 10 menit kemudian dia merasa sesak. Nenek Supiyah segera dilarikan ke Puskesmas terdekat. Namun setelah dilakukan pemeriksaan, korban sudah meninggal dunia. Diduga nenek ini meninggal dunia karena gagal jantung.