Dinkop Kota Malang Kewalahan Ubah Mindset UMKM
Kepala Dinas Koperasi (Dinkop) Kota Malang, Tri Widyani Pangestuti, mengakui sangat susah untuk mengubah mindset UMKM dari penjualan konvensional ke digital.
"Agak susah mengubah mindset UMKM dari penjualan konvensional ke digital marketing. Tapi saat ini kita sudah MoU dengan beberapa market place seperti Bukalapak, Shopee. Kami juga kerjasama dengan JNE untuk membantu pengiriman barang," katanya.
Tri melanjutkan, berdasarkan catatan Dinkop, Kota Malang, ada 10 ribu usaha kecil, mikro dan menengah (UMKM) yang kini aktif.
Dari jumlah tersebut, 50 diantaranya sudah mulai memasuki sistem penjualan melalui market place.
"Sedangkan 75 UMKM masih dalam tahap berminat dan akan mendaftar dengan bantuan Dinas Koperasi," ujarnya.
Maka itu, Tri mengatakan untuk menstimulasi geliat UMKM ke digital platform, pihaknya akan menjalin kerja sama dengan komunitas untuk melakukan sosialisasi.
"Seperti masalah ambil foto produk dan sebagainya. Bagi UMKM yang merambah dunia digital juga pasti ada pengiriman dalam negeri atau ekspor, masalah pengiriman ini juga masih minim ilmu," sambungnya.
Untuk permasalahan pengiriman, Tri menuturkan pihaknya bekerjasama dengan JNE Malang mengadakan coach clinic berdasarkan permintaan kelompok UMKM.
Para pelaku UMKM juga akan dibina pula untuk menghadapi tantangan permintaan ekspor.
"Namanya rumah UMKM. Sebenarnya sudah ada dari tahun lalu, ini kita tergantung permintaan aja sih. Kita masuk ke kelurahan-kelurahan. Dari nol sampai ekspor kita siap bina," ujar Kepala Cabang JNE Malang, Windhu Abiworo, pada Rabu 11 September 2019.
Selama ini menurutnya pengiriman barang 40 persen merupakan barang pengiriman konvensional, 40 persen dari market place, dan 20 persen berasal dari online shop dan media sosial.
"Tentu ada peluang 40 persen sisanya untuk pengembangan UMKM yang berbasis digital platform. Ini harus dimaksimalkan," imbuh dia.
Salah satu pengusaha kuliner asal Malang, Dias Sastra pun sepakat. Pemilik Kopi Jago ini sudah membuktikan bahwa UMKM dapat berkembang jika berani memulai digitalisasi mulai dari point of sales hingga marketing.
"Era ini menurut saya dinamis, mengikuti perkembangan zaman. Begitu pula dengan pelaku usaha, harus selalu update selera masyarakat," ungkapnya.
Maka dari itu JNE juga menghadirkan Warehousing Management System yang mampu menangani proses pickup, racking, packing, labeling AWB, ready to shipper, sehingga memudahkan berbagai proses distribusi.