Dinkes Surabaya Catat 308 Pasien Gagal Ginjal Kronis, Salah Satunya Remaja Usia 17 Tahun
Sejak Januari hingga Juni 2024 lalu, kasus gagal ginjal kronis (CGK) di Kota Surabaya yang tercatat sudah berada di angka 308 kasus, dengan salah seorang pasien masih menginjak usia 17 tahun.
Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya Nanik Sukristina berdasarkan data yang dihimpun dari diagnosis ICD X di seluruh Fasilitas Kesehatan (Faskes) yang ada di Kota Surabaya.
"Berdasarkan data diagnosis ICD X di Faskes Kota Surabaya sampai dengan bulan Juni 2024 menunjukkan bahwa kasus Gagal Ginjal Kronis (GGK) sebanyak 308 kasus," ungkapnya, Selasa 12 Agustus 2024.
Dirinya juga menjelaskan, seorang remaja berusia 17 tahun yang menderita penyakit gagal ginjal kronis tersebut telah menjalani serangkaian upaya penyembuhan, lewat proses cuci darah (hemodialisa) rutin.
"Kasus CGK pada seorang yang masuk kelompok usia remaja 17 tahun sebanyak satu kasus dan telah menjalani perawatan hemodialisa," paparnya.
Nanik juga menerangkan, ratusan pasien yang menderita kasus gagal ginjal kronis tersebut telah dirujuk dan menjalani perawatan cuci darah di 22 rumah sakit dan dua klinik utama se-Kota Surabaya.
Sementara itu, untuk pasien gagal ginjal kronis yang masih tergolong dalam usia anak-anak dan remaja, akan ditangani dan menjalani hemodialisa di fasilitas kesehatan rujukan tingkat lanjut (FKRTL) yang tersedia di Kota Surabaya.
"Kasus GGK di Kota Surabaya telah ditangani di beberapa rumah sakit dan klinik yang memiliki layanan hemodialisa, sementara pengobatan anak-anak dan remaja ditata laksana sesuai indikasi dan dilakukan rujukan ke FKRTL sesuai ketentuan, yakni RSUD Dr. Soetomo, RSUD Dr. Moh. Soewandhie, dan RS Al-Irsyad," pungkasnya.