Dinkes Pasuruan Optimalisasi Posyandu Perangi Stunting Sejak Dini
Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Pasuruan punya banyak cara untuk mengajak para orang tua agar memperhatikan asupan gizi pada anak. Terlebih ketika kasus stunting menjadi isu hangat di tanah air, Dinkes semakin gencar menggandeng banyak pihak.
Salah satunya adalah bekerja sama dengan Tim Penggerak PKK dan dinas terkait lainnya melalui kegiatan monev dan penguatan Posyandu (Pos Pelayanan Terpadu) di semua kecamatan se-Kabupaten Pasuruan.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Pasuruan, Dr Agung Basuki mengatakan, dalam Monev tersebut, posyandu yang disasar adalah posyandu balita dengan strata paling rendah, yakni pratama atau madya. Dimana untuk satu kecamatan akan dipilih dua lokasi posyandu yang akan dikunjungi.
"Kami menyambut hangat karena Ibu Ketua TP PKK Kabupaten Pasuruan berkenan untuk hadir dan tidak pernah absen bersama kami melakukan monev posyandu," kata Agung saat ditemui di kantornya, Rabu, 17 Juli 2019.
Terhitung april hingga pertengahan bulan juli ini, Monev Posyandu sudah dilakukan di 10 posyandu yang tersebar di Kecamatan Lumbang, Pasrepan, Purwodadi, Sukorejo, dan Tutur. Selama monev berlangsung, Dinkes menurut Agung akan membagikan leefleat, poster, sarana penyuluhan berupa wayang, buku kader, hingga bantuan MP-ASI.
"Ketika Monev kita lakukan, itu adalah upaya kami untuk melihat sejauh mana geliat dari para kader posyandu. Khususnya bagaimana dalam membantu para orang tua untuk mendapatkan informasi keluarga. Baik itu gizi, kesehatan dan informasi penting lainnya," katanya.
Perihal stunting, Dinkes bersama PKK dan OPD lain seperti DPMD (Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa), Dinas KBPP (Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan) maupun Dinas Kesehatan memberikan pengetahuan kepada setiap kader Posyandu. Tujuannya adalah agar bisa mendeteksi dini tumbuh kembang balita secara mendalam dan sebagai bagian dari upaya memerangi stunting.
"Dalam perkembangannya untuk meningkatkan kualitas posyandu, kita selalu membuat berbagai terobosan demi melayani dan menjamin kesejahteraan masyarakat melalui pelayanan kesehatan," katanya.
Hingga hari ini, jumlah posyandu di Kabupaten Pasuruan berjumlah 1907 unit. Dari jumlah tersebut, sebanyak 64 posyandu sudah merupakan posyandu mandiri. Kemudian 1397 posyandu purnama, 432 posyandu madya dan 14 posyandu pratama. Sedangkan jumlah kader posyandu balita mencapai 9477 kader, 9088 kader aktif dan 8311 kader terlatih.
Kata Agung, dalam hal penguatan posyandu, ada strategi yang dilakukan. Diantaranya Sosialisasi program pembangunan kesehatan masyarakat di desa kepada Pemerintah Desa, BPD dan masyarakat; Penguatan lembaga kemasyarakatan desa yang peduli kesehatan, LPMD maupun kader pemberdayaan masyarakat desa;
Kemudian, fasilitasi Pemda Kabupaten Pasuruan dan Desa untuk memasukkan kegiatan kesehatan masyarakat menjadi kewenangan local berskala desa dan masuk dalam Perbup tentang daftar kewenangan desa; serta Fasilitasi proses perencanaan pembangunan desa sampai dengan penyusunan APB Desa.
Sementara itu, Ketua TP PKK Kabupaten Pasuruan, Lulis Irsyad Yusuf menjelaskan, Posyandu merupakan garda utama pelayanan kesehatan bayi dan balita di masyarakat. Terlebih dalam praktek di lapangan, Posyandu berperan dalam hal pencegahan stunting pada masa balita.
Melalui pemantauan pertumbuhan dan perkembangan bayi dan balita yang dilakukan satu bulan sekali melalui pengisian kurva KMS, maka balita yang mengalami permasalahan pertumbuhan dapat dideteksi sedini mungkin, sehingga tidak jatuh pada permasalahan pertumbuhan kronis atau stunting.
"Balita yang dideteksi mengalami gangguan pertumbuhan tentunya segera ditindaklanjuti melalui rujukan ke fasilitas kesehatan Puskesmas/rumah sakit, atau segera mendapatkan Konseling, Komunikasi Informasi dan Edukasi (KIE) terkait penatalaksanaan gangguan pertumbuhan yang dialaminya oleh petugas atau kader posyandu, dan diberikan Pemberian Makanan Tambahan (PMT)," kata Lulis.
Di setiap kunjungannya, Lulis memberikan apresiasi kepada seluruh petugas poyandu. Baik kader maupun seluruh pihak yang sama-sama berjuang untuk menjadikan Posyandu sebagai jujukan wajib para orang tua yang memiliki balita.
"Untuk itu, saya mengajak kepada semua orang tua. Mari kita datang ke Posyandu. Kita periksakan anak-anak kita. Jangan sampai stunting. Perhatikan gizi anak dengan sebaik-baiknya. Karena masa depan mereka ada di tangan kita, para orang tua," katanya. (sumber: www.pasuruankab.go.id)
Advertisement