Dinkes Libatkan Epidemiologi Tangani Kasus Keracunan Kalilom
Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya melibatkan epidemiologi untuk menganalisis penyebab keracunan masal. Kasus keracunan masal dialami warga Kalilom Lor Indah Seruni II, Kali Kedinding, Kenjeran, Surabaya pada Jumat, 29 Juni 2023 lalu.
Kepala Dinas Kesehatan, Nanik Sukristina mengatakan, dalam penanganan kasus ini pihaknya melibatkan epidemiologi untuk penyelidikan terhadap korban dan seluruh aspek yang terkait higiene sanitasi dan pangan.
"Kami juga melakukan pemantauan intensif terhadap penanganan pasien yang dirawat baik di Puskesmas, RS maupun di rumah bersama Puskesmas," kata Nanik, Senin, 3 Juli 2023.
Di samping itu, Dinkes Kota Surabaya juga membuka posko penanganan lanjutan di wilayah tersebut untuk pemantauan dan pengawasan terhadap warga setempat.
"Posko ada ada di salah satu rumah warga di wilayah RT 12. Posko ini juga sebagai upaya menyisir kembali apakah ada yang mempunyai keluhan serupa dan sekaligus pemantauan pengobatan bagi pasien yang rawat jalan di rumah sesuai hasil penyisiran pasien sebelumnya," paparnya.
Ditanya mengenai hasil laboratorium sample makanan yang sedang di uji di BBLK. Nanik mengungkapkan, hingga saat ini hasil pemeriksaan belum keluar. "Belum ada hasil, masih diperiksa saat ini. Kemarin yang diperiksa itu sampel makanan sate, gulai kresengan dan sample muntah pasien," terangnya.
Pemeriksaan yang dilakukan di laboratorium antara lain, pemeriksaan kimia dan mikrobiologi untuk mengetahui hasil pasti penyebab keracunan.
Untuk kondisi pasien, tambah Nanik dilakukan pemantauan pada 28 pasien yang dirawat di Puskesmas Kali Kedinding dan 9 orang dilakukan rawat jalan.
Diberitakan sebelumnya, Sebanyak 71 warga Kalilom Lor Indah Seruni II, Kali Kedinding, Kenjeran, Surabaya mengalami keracunan masal. Diduga warga keracunan akibat menyantap berbagai macam olahan daging kurban.
Sebelumnya Ngopibareng.id mendapatkan data dari Camat Kenjeran, Yuri Widarko bahwa ada 18 warganya yang mengalami keracunan masal setelah mengonsumsi daging kurban. Ternyata, data tersebut adalah warga yang dirujuk di rumah sakit.
Dari penelusuran di lapangan didapatkan 71 warga yang mengalami gejala keracunan seperti panas dan diare. Tetapi, tidak semua warga dirujuk di puskesmas dan rumah sakit, karena hanya mengalami gejala ringan. Hal ini disampaikan Kepala Puskesmas Tanah Kalikedinding, dokterĀ Era Kartikawati.
Advertisement