Dispendik Jatim Siapkan Sekolah untuk Karantina Pemudik
Pemerintah Provinsi Jawa Timur terus berupaya mencegah penyebaran virus corona di Jatim. Apalagi, diprediksi akan ada gelombang pemudik yang cukup tinggi sebelum bulan puasa nanti.
Sebagai antisipasi, Pemprov Jatim telah menyiapakan ruang-ruang observasi untuk para pemudik yang tiba di Jatim. Utamanya bagi mereka yang tiba dari daerah zona merah dengan angka penyebaran tinggi.
Salah satu yang disiapkan adalah gedung sekolah yang akan dijadikan ruang observasi. “Menyampaikan perintah Ibu Gubernur Jatim, dimohon dengan hormat bantuan bapak/ibu Kepala Disdik Kab/Kota untuk menyiapkan semua Gedung Sekolah Dasar (SD) sebagai ruang isolasi/karantina Covid-19 mulai malam ini, karena dimungkinkan warga masing-masing daerah mulai pulang kampung (mudik),” isi surat edaran Kepala Dinas Pendidikan Jatim, Wahid Wahyudi.
Saat ditemui langsung, Wahid menjelaskan penyiapan gedung sekolah ini sebagai antisipasi apabila rumah sakit atau puskesmas sudah tidak dapat menampung karena overload. Sehingga, ruang sekolah menjadi alternatif di daerah masing-masing.
Walau begitu, mantan Kepala Dinas Perhubungan Jatim itu belum bisa memastikan berapa banyak sekolah dan jumlah bed yang disiapkan. “Kita belum tahu ya, karena masih akan melihat perkembangan,” jelasnya kepada Ngopibareng.id.
Begitu pula dengan rentang waktunya, ia menjelaskan masih menunggu kebijakan pemerintah terkait situasi darurat non bencana alam ini. Termasuk dengan masa belajar mengajar juga menunggu perkembangan lebih lanjut.
Terkait fasilitas sendiri, Wahid menjelaskan, karena sifatnya ruang darurat maka yang disiapkan utama adalah fasilitas pendukung seperti kamar mandi, kamar kecil, lampu dan tempat tidur.
Nantinya, semua pemudik yang dinyatakan sehat diwajibkan mengikuti observasi minimal 14 hari di tempat-tempat yang telah disediakan. Bagi mereka yang sakit akan segera dirujuk ke rumah sakit rujukan untuk mendapat perawatan intensif.
“Ini hanya karantina, mereka yang pulang kampung wajib karantina. Tentunya yang ada indikasi kena akan dibawa ke rumah sakit, kalau karantina orang sehat yang baru datang dan itu wajib,” pungkasnya.