Dinkes Jatim Sebut Capaian Imunisasi Polio Surabaya Tertinggi
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Jawa Timur, Prof Erwin Astha Triyono mengatakan bahwa Kota Surabaya menduduki posisi pertama dengan cakupan imunisasi polio putaran tertinggi di Jawa Timur. Imunisasi polio serentak digelar dalam rangka sub Pekan Imunisasi Nasional (sub PIN) dalam Rangka Penanggulangan KLB Polio cVDPV2.
"Surabaya tertinggi, cakupannya saat ini 94 persen. Itu data per hari ini," katanya saat menghadiri acara Media Briefing Pengendalian Kejadian Luar Biasa (KLB) Polio di Jawa Timur, Kamis, 18 Januari 2024.
Sementara itu, untuk capaian imunisasi polio di Jawa Timur sendiri mencapai angka 65,3 persen di putaran pertama ini. Diketahui, di Jawa Timur ada dua kasus polio yang ditemukan di Sampang dan Bangkalan, Madura. Terbaru, Dinkes Jatim juga menemukan 9 anak yang fesenya mengandung virus polio, meski demikian 9 anak tersebut dinyatakan sehat.
"Belum sakit itu (9 anak), hanya di fesesnya ditemukan virus polio. Sama seperti kita saat makan ada sesuatu yang belum bersihkan ada kumannya, tidak semuanya sakit, ada yang cuma diare, ada yang tidak," terangnya.
Lanjutnya, untuk kondisi dua anak yang mengalami lumpuh layu di Madura, pihaknya akan memberikan fisioterapi untuk mengembalikan kondisinya.
Di sisi lain, Dinkes Jatim fokus untuk menyukseskan Sub PIN imunisasi polio di 38 kota/kabupaten di Jawa Timur. Pihaknya berharap selain imunisasi, masyarakat juga menerapkan pola hidup sehat, melalukan buang air besar (BAB) di jamban bukan di sungai.
"Selain itu, juga jangan buang kotoran di sungai untuk mengantisipasi penularan lewat air," tambahnya.
Diberitakan sebelumnya, Siti Nadia Tarmizi, Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) mendorong setiap kepala dinas di daerah masing-masing masif melakukan sosialisasi dan edukasi, supaya tidak terjadi penolakan dalam masyarakat.