50 Ribu Nakes di Jatim Belum Dapat Suntikan Vaksin Covid-19
Pemerintah Provinsi Jawa Timur akan mengajukan permintaan vaksin Sinovac ke pemerintah pusat, seiring stok vaksin untuk tenaga kesehatan masih kurang banyak.
Kepala Dinas Kesehatan Jawa Timur, Dr Herlin Ferliana mengatakan, berdasarkan data yang dihimpun total ada 230.293 orang tenaga kesehatan yang seharusnya menerima vaksin.
"Dari pusat kita mendapat 371.720 vial vaksin untuk 185.860 orang. Sementara, nakes yang harus mendapat vaksin sebanyak 230.293 untuk dua kali penyuntikan. Jadi, kurang 104.252 vial lagi untuk sekitar 50 ribu nakes," kata Herlin, kepada media, Rabu, 10 Februari 2021.
Proses vaksinasi tahap pertama bagi tenaga kesehatan di Jatim hampir rampung. Bahkan, beberapa daerah sudah siap menjalani suntik vaksin Sinovac tahap kedua.
"Yang sudah digunakan 90,89 persen untuk vaksinasi pertama. Malahan beberapa daerah seperti Surabaya, Gresik dan Sidoarjo mulai vaksinasi tahap dua. Kini yang sudah masuk ada 16.863 atau 9,98 persen tenaga kesehatan. Semoga minggu ketiga, selesai," katanya.
Sementara itu, tenaga medis berusia di atas 60 tahun bisa mendapat vaksin Covid-19 buatan Sinovac. Hanya saja, jarak penyuntikan dosis pertama dan kedua bukan 14 hari, melainkan 28 hari.
"Imunisasi akan bisa memberikan manfaat jika semakin banyak diberikan. Jika lebih dari 73 persen diberi imunisasi maka kekebalan kelompok akan lebih cepat terbentuk. Jadi, kami mengebut menyelesaikan sekitar 25 juta warga atau 45 juta vaksin yang akan dikerjakan," katanya.
Mantan Direktur Rumah Sakit Jiwa Menur itu berharap vaksinasi untuk seluruh kelompok rampung dalam 12 bulan. Sehingga sebelum kekebalan hilang, semua orang sudah bisa terbentuk kekebalan kelompoknya.
Dalam vaksinasi tahap dua ini selain nakes usia lanjut, juga polisi, TNI, guru, petugas PDAM, jurnalis hingga driver ojek online.
“Sekarang dalam proses pendataan, berapa media se-Jatim, guru, TNI, saat ini sedang proses pendataan, yang insya Allah akan dilaksanakan pada minggu ketiga,” katanya.