Soal Anggaran Penanganan Corona, Dinkes Jatim Enggan Jelaskan
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Jawa Timur Herlin Ferliana enggan menjawab saat ditanya berapa anggaran yang disiapkan untuk tangani pasien yang terjangkit virus corona. Dia malah meminta langsung menanyakan kepada Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa.
"Nggak-nggak itu aja Bu Gubernur," ucap Herlin sambil menggelengkan kepala saat ditemui Ngopibareng usai jumpa pers terkait percepatan penangan virus corona di Gedung Grahadi.
Soal anggaran menjadi penting. Pasalnya, beberapa rumah sakit menjadi mulai kebanjiran pasien yang memeriksakan diri untuk virus corona. Salah satu rumah sakit yang ditunjuk untuk menangani kasus corona, bahkan sudah secara jelas meminta bantuan Pemerintah Provinsi Jawa Timur.
Rumah Sakit yang sudah jelas meminta bantuan Pemerintah Provinsi Jawa Timur adalah Rumah Sakit Universitas Airlangga (RSUA) Surabaya. Bantuan yang dimaksud oleh rumah sakit pendidikan ini adalah Alat Perlindungan Diri (APD) yang semakin menipis dan back up tenaga paramedis yang dianggap masih kurang.
Untuk soal Alat Perlindungan Diri ini (APD) manajemen RSUA bahkan menyebut hanya cukup untuk dua hari ke depan.
Sebelumnya, Gubernur Jawa Timur menyebut sudah merespon apa yang dibutuhkan oleh RSUA tersebut. Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa bahkan menyebut kemarin malam dilanjutkan pagi tadi menyebut sudah melakukan koordinasi dengan manajemen RSUA.
"Apa yang bisa kita support, akan kita support," kata Khofifah saat memberikan keterangan terkait penanganan corona di Jawa Timur.
Namun, kenyataannya sampai dengan siang tadi, manajemen RSUA masih bersikukuh jika mereka kekurangan APD.
"Stoknya semakin menipis. Stok yang ada mungkin cukup untuk dua hari kedepan. Padahal satu hari harus ganti, atau bahkan 6-8 jam sekali" ujar Ketua Satgas Corona RS Unair, Dr. Prastuti Asta Wulaningrum Senin siang, 16 Maret 2020.