Dinilai Tidak Aplikatif, Sandi Janji Akan Hapus Ujian Nasional
Calon Wakil Presiden dari nomor urut 02 Sandiaga Salahuddin Uno berjanji akan menghapus Ujian Nasional (UN) di Indonesia. Karena UN salah satu sumber biaya yag tinggi di sistem pendidikan saat ini.
"Kami juga akan menghapus ujian nasional. Ini adalah salah satu sumber biaya yang tinggi bagi sistem pendidikan kita," kata Sandiaga di Hotel Sultan, Jakarta Pusat, Minggu, 17 Maret 2019.
Lebih lanjut, Sandi mengatakan UN ini tidak lagi aplikatif. Karena itu jika terpilih pihaknya akan mengganti ujian nasional dengan penelusuran minat dan bakat. Menurut dia, penelusuran minat dan bakat lebih aplikatif bagi peserta didik.
"Sangatlah aplikatif kepada peserta didik, mereka akan mampu diarahkan ke mana mereka, ekonomi kreatif atau apa pun sesuai kemampuannya," ujarnya.
Lanjut Sandiaga, fokus pemerintahnya nanti akan membangun kurikulum yang baik. Selain itu, dia mendorong para peserta didik yang tidak hanya pintar, tetapi juga memiliki karakter dan sikap yang baik.
"Di bawah Prabowo-Sandi, kita pastikan kurikulum kita fokus pada hal esensi dan akan membangun karakter, budi pekerti, dan membangun peserta didik yang memiliki akhlakul karimah," ujarnya.
Selain menghapus UN, Sandi juga akan menyederhanakan kurikulum yang diberlakukan saat ini. Menurutnya kurikulum saat ini sangat membebani siswa dan guru. "Karena itu Prabowo-Sandi akan fokus pada pembangunan karakter yang berbudi pekerti dan berakhlak mulia," katanya.
Indonesia menempati posisi bawah di tingkat internasional. Peringkat Programme for International Student Assessment (PISA) atau Program Penilaian Pelajar Internasional Indonesia berada di urutan 62 dari 70 negara. PISA mengukur tiga kemampuan, yakni matematika, sains, dan literasi siswa yang berusia 15 tahun.
Begitu juga untuk peringkat penilaian matematika dan sains internasional atau Trends in International Mathematics and Science Study (TIMS) menempati posisi 40 dari 42 negara. (wit)
Advertisement