Dinilai Tak Harmonis, Bupati-Wabup Bojonegoro Dipuji DPRD
Pasangan Anna Mu'awanah - Budi Irawanto telah memimpin Kabupaten Bojonegoro selama empat tahun. Di luar ketidakharmonisan hubungan antara bupati dan wakilnya itu, ada penilaian positif dari Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) setempat.
Dewan punya penilaian sendiri selama keduanya memimpin daerah penghasil migas tersebut. Dinyatakan, jika terjadi transformasi pembangunan progresif selama empat tahun pemerintahan pasangan Anna - Wawan.
Menurut Ketua DPRD Bojonegoro, Abdullah Umar, selama empat tahun pemerintahan, dianggap telah menciptakan keseimbangan antara penanganan pandemi dengan kebijakan keberlanjutan pembangunan daerah.
Dia mengungkapkan, jika salah satu kebijakan pembangunan daerah yang berdampak signifikan adalah peningkatan jalan rigid beton dan aspal baik melalui Bantuan Keuangan Daerah (BKD) untuk desa maupun langsung dari Aggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).
"Banyak sekali dampak positif dari pembangunan jalan di Bojonegoro," ungkapnya, Jumat 7 Oktober 2022.
Disampaikan, jika program Pemerintah Kabupaten Bojonegoro untuk pembangunan daerah telah memberikan banyak kontribusi untuk masyarakat. Di antaranya meratakan pembangunan, menciptakan lapangan kerja baru, dan membantu pemerataan pertumbuhan ekonomi.
"Karena, pemerataan pembangunan merupakan sebuah langkah yang cukup besar untuk menuju pemerataan ekonomi dan itu telah terbukti di pemerintahan sekarang ini," lanjutnya.
Dengan kemampuan ekonomi yang lebih baik, sebuah daerah dapat menghidupi dirinya sendiri. Setelah tercapainya infrastruktur yang baik, maka semua akan mendapatkan kesempatan yang sama untuk terlibat dalam proses ekonomi di dalamnya.
Sekretaris DPC PKB Bojonegoro ini menyebut, jika selama ini adanya keterlibatan warga lokal dalam melakukan pekerjaan. "Terjadi pertumbuhan ekonomi di masyarakat terutama di wilayah terpencil," jelasnya.
Menurutnya, pembangunan jalan di wilayah terpencil membantu petani mengangkut hasil panen dengan mudah tanpa harus berputar jauh. Juga, pedagang yang dengan mudah mengakses jalan untuk menjual produknya ke pasar.
"Akses pendidikan, kesehatan, dan semua fasilitas umum lainnya mudah dijangkau. Tentu ini menjadi salah satu indikator peningkatan ekonomi masyarakat di Bojonegoro," tegasnya.
Dari data Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Penataan Ruang menyebutkan, pembangunan jalan rigid selama empat tahun mencapai 513,443 meter. Rinciannya, tahun 2018 sepanjang 24,063.00 meter, 2019 sepanjang 120,081.00 meter, tahun 2020 sepanjang 127,664.00 meter, tahun 2021 sepanjang 172,092.00 meter dan tahun 2022 sepanjang 69,543.00 meter.
Sementara itu, Kepala Bidang Pengelolaan Informasi dan Komunikasi Publik Dinas Komunikasi dan Informatika, R. Panji Ariyo Kusumo, mengatakan, masyarakat bisa melihat data progres dan capaian pembangunan di portal "Satu Data Bojonegoro" yang dikembangkan oleh Dinas Kominfo. "Alhamdulillah. Selama 4 tahun ini di bawah kepemimpinan Ibu Anna Mu'awanah, pembangunan jalan sangat masif," ujarnya.
Advertisement