Dinilai Bahaya, Pemkot Malang Bakal Hentikan Perahu Rakit Sekolah
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Malang bakal menghentikan operasi perahu rakit yang digunakan untuk transportasi siswa berangkat dan pulang sekolah.
Transportasi perahu rakit ini digunakan warga setelah Jembatan Lembayung yang menghubungkan Kelurahan Mergosono dan Bumiayu, Kota Malang sedang dalam proses renovasi total.
Diperkirakan pengerjaan memakan waktu tiga bulan, sehingga jembatan tidak bisa digunakan sementara waktu. Meski begitu Kepala BPBD Kota Malang, Prayitno mengatakan transportasi alternatif berupa perahu rakit ini dinilai beresiko untuk keselamatan.
"Selain (arus) sungainya, tebing untuk akses turun juga curam. Kami beri rompi, karena mitigasi. Nah ini segera ada proses penghentian, kami akan koordinasi secepatnya," ujarnya pada Selasa 3 Oktober 2023.
Untuk melakukan penghentian beroperasinya perahu rakit ini BPBD Kota Malang tengah berkoordinasi dengan pengurus wilayah dari Kelurahan Mergosono dan Bumiayu.
“Kami koordinasi sama lurah dan camat untuk menyarankan tidak menggunakan rakit itu, karena risiko kecelakaan air," katanya.
Warga menggunakan rakit tersebut dengan menyeberangi Sungai Brantas yang membelah dua wilayah yaitu Kelurahan Mergosono dan Bumiayu. Potensi kecelakaan air kata Prayitno sangat tinggi, apalagi diprediksi hujan segera turun.
"Kecelakaan air itu menguras energi, jiwa dan psikis. Masa kita membiarkan warga seperti itu. Kami harus mengedukasi," ujarnya.
Sementara itu Salah Satu Siswa SMP PGRI 6 Malang, Rido Sugandi mengatakan sudah dua hari ini ia menumpang perahu rakit untuk kendaraan pulang pergi sekolah.
“Saya sudah dua hari ini berangkat dan pulang sekolah menumpang rakit. Lebih dekat. Kalau lewat jalan alternatif lebih lama karena jalannya memutar,” katanya.