Dindik Tuban Merger 36 SD Jadi 18 Sekolah
Banyak sekolah dasar negeri (SDN) di Kabupaten Tuban, Jawa Timur yang digabungkan atau merger. Dari jumlah 583 SDN yang tersebar di seluruh kecamatan yang ada, 36 sekolah di antaranya telah dilebur menjadi 18.
Penggabungan tersebut dilakukan setelah melalui beberapa pertimbangan matang, di antaranya kekurangan jumlah siswa baru dan juga terlalu banyaknya siswa di sekolah yang tidak sepadan. Sedangkan sekolahan tidak memiliki sarana prasarana yang cukup memadai.
Kepala Dinas Pendidikan Tuban, Nur Khamid mengatakan, merger agar efektif dan efisiensi dalam pembelajaran.
"Ini tidak serta merta adanya sekolah yang kekurangan murid, namun juga ada sekolahan yang muridnya banyak tetap dimerger, karena tidak memiliki sarana prasarana yang memadai," ujarnya kepada awak media.
Nur Khamid menjelaskan, untuk SDN di kawasan Kota Tuban yang dimerger yaitu SDN Kembangbilo II dan SDN Bejagung I Kecamatan Semanding. SDN tersebut kekurangan jumlah siswa.
Penutupan SDN Kembangbilo 2 Kecamatan Tuban dilakukan sejak per 1 September 2021. Sejak tahun 2010 jumlah siswa menurun, sampai dengan terakhir tahun 2021 hanya tinggal memiliki 8 orang siswa.
Belasan SDN yang dimerger itu tersebar di Kota dan pinggiran Kabupaten Tuban. Di antaranya di Kecamatan Rengel sebanyak tiga lembaga, kemudian di Kecamatan Parengan terdapat empat lembaga.
Selain angka siswa, juga ada aturan merger sesuai dana BOS, sekolah-sekolah yang muridnya kurang dari 60 selama 3 tahun berturut-turut untuk segera digabungkan.
"Jadi tidak hanya karena kekurangan murid, yang kelebihan juga dimerger untuk efektifitas. Ada aturan dana bos juga," pungkas Nur Khamid.