Dindik Jatim Telusuri Kepsek di Pacitan yang Terpapar Covid-19
Dinas Pendidikan Jawa Timur kembali dibuat heboh dengan kabar seorang kepala sekolah berasal dari Kabupaten Pacitan yang kini dinyatakan terpapar virus corona atau Covid-19.
Kepala Dinas Pendidikan Jatim, Wahid Wahyudi, menyatakan kini pihaknya langsung melakukan penelusuran mengapa kepala sekolah tersebut bisa terkonfirmasi positif. Sebab, ada dua kemungkinan, selain terpapar karena mengikuti prosesi pelantikan kepala sekolah dan pengawas di Kantor Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Jatim atau dari tempat lain.
“Ada informasi satu kepala sekolah masuk RS, namun kondisinya sudah cukup baik. Dia kena Covid, sebab rumahnya masuk zona merah,” kata Wahid, 4 Juni 2020.
Belum jelas dari mana ia tertular, namun ia menyampaikan, bahwa kepala sekolah tersebut awalnya memiliki riwayat penyakit diabet, sakit tenggorokan, dan darah rendah. “Jadi sudah sering keluar masuk RS,” ungkapnya.
Wahid menegaskan, bahwa prosesi pelantikan yang dilakukan di BKD Jatim, 20 Mei lalu telah menerapkan protokol kesehatan dengan ketat.
Sejak sebelum masuk, lanjut Wahid, para peserta pelantikan diharuskan mencuci tangan melalui tempat-tempat yang disediakan di depan pintu masuk. Setelah itu para peserta menggunakan hand sanitizer yang diberikan oleh petugas yang berjalan. Kemudian ada pembagian masker dari petugas kepada peserta, serta ada pengaturan jarak 1-1,5 meter.
“Pelantikan pun berjalan sangat singkat hanya, 30 menit, setelah itu MC BKD Jatim selesai pelantikan mengumumkan agar segera meniggalkan ruang. Namun setelah itu ada yang meluapkan kegembiraannya berfoto dan mungkin supaya mudah dikenali, masker diturunkan atau dilepas. Ini yang harusnya tidak terjadi,” aku Wahid.
Untuk itu, Dindik Jatim mengambil langkah dengan melakukan pemeriksaan rapid tes kepada seluruh peserta pelantikan. Hasilnya, untuk sementara 70 persen dinyatakan negatif.