Dindik Jatim Minta 14 Siswa Pulang dari Eropa Sekolah di Rumah
14 siswa yang baru saja pulang dari kegiatan pertukaran pelajar di sejumlah negara di Eropa, diminta untuk tak masuk sekolah selama 14 hari, sejak tiba pada 10 Maret 2020. Permintaan itu dikeluarkan Dinas Pendidikan Jawa Timur untuk mengantisipasi kemungkinan penyebaran wabah virus corona.
Wahid Wahyudi Kepala Dindik Jatim menjelaskan sejumlah sekolah yang melakukan kunjungan ke Eropa, yakni SMAN 2 Surabaya sebanyak 12 siswa, SMAN 10 Surabaya sebanyak satu orang, dan satu orang dari SMAN 8 Malang.
Menurutnya, seluruh siswa juga menjalami pemeriksaan suhu tubuh dengan hasil normal. “Untuk keamanannya, siswa yang datang dari Eropa, termasuk kepala sekolah, saya minta untuk tidak masuk sekolah sampai 24 Maret,” ujarnya, Minggu 15 Maret 2020.
Dikatakan Wahid, imbauan ini dilakukan setelah berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan Jatim, di mana seseorang akan aman apabila dia tidak melakukan pertemuan dengan banyak orang selama tujuh hari. Jika pada tujuh hari awal suhu tubuh normal, maka karantina di tambah selama tujuh hari lagi.
“Karena pengukuran utama dari suhu tubuh, kalau suhu tubuhnya normal, keamanannya saya tambah tujuh hari lagi,” ujarnya.
Selama tidak ke sekolah, baik kepala sekolah atau siswa mengikuti proses belajar mengajar dengan menggunakaan sistem daring, bisa melalui Whatsapp atau email.
“Guru mata pelajaran tetap memberikan pembelajaran dengan memanfaatkan sistem teknologi informasi. Termasuk kepala sekolah tetap melakukan tugas,” ucapnya, dilansir dari Antaranews.
Sementara itu, Wahid juga meminta kepala sekolah untuk menunda program pertukaran pelajar ke berbagai negara yang terjangkit corona.