Dinas Peternakan Lamongan Kewalahan Layani Vaksinasi PMK Sapi
Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Lamongan kewalahan melayani vaksinasi pencegahan penyakit mulut dan kuku (PMK) untuk ternak sapi. Bukan dikarenakan jatah vaksin terbatas, hanya mendapatkan kiriman 7.000 dosis, sehingga terpaut angka yang sangat ekstrem dari populasi sapi di Lamongan yang mencapai lebih 100 ribu ekor.
Melainkan, karena pelaksanaan vaksin kerap diserbu peternak atau pemilik sapi perorangan, yang notabene sapi miliknya sudah terjangkit PMK. Padahal, vaksinasi hanya diperuntukkan bagi sapi yang masih sehat.
"Karena faktor ini pula, kadang sasaran vaksinasi terpaksa kita alihkan. Karena begitu kita datang, ternyata ada satu dua sapi di tempat itu yang sakit. Sedang vaksinasi kan hanya untuk sapi sehat, " kata Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Lamongan, M. Wahyudi, Sabtu 2 Juli 2022.
Wahyudi tidak menyalahkan peternak atau pemilik sapi perorangan ada yang ngotot sapi miliknya divaksinasi. Karena mereka panik. Sedang sesuai aturan vaksinasi hanya untuk sapi sehat.
"Kita tidak mau ambil risiko sehingga kalau salah langkah malah disalahkan. Sehingga itu tadi, kadang harus kita alihkan," tandasnya.
Diketahui, hingga kini vaksinasi PMK sapi di Lamongan baru sekitar 70 persen dari sasaran target. Sekalipun vaksinasi harus dilakukan hingga lembur malam hari.
Adapun petugas vaksinasi terdiri dari 20 dokter hewan dan 20 non dokter hewan, tujuh petugas IB dari dinasnya sendiri, 15 dokter hewan non dinas, tujuh mahasiswa Universitas Brawijaya dan 15 mahasiswa Ass FKH Universitas Airlangga Surabaya.
Sasaran sejumlah desa yang divaksinasi meliputi wilayah Kecamatan Ngimbang, Kedungpring, Sukodadi, Laren dan Kembangbahu.
Advertisement