Dinas Kesehatan Bantah IGD RSUD Blambangan Tutup
Seharian ini beredar pengumuman di media sosial yang menyebut Intalasi Gawat Darurat (IGD) RSUD Blambangan, Banyuwangi, tutup atau tidak menerima pasien. Pengumuman itu beredar dengan cepat di berbagai grup percakapan di media sosial. Dinas Kesehatan Banyuwangi menyampaikan pengumuman yang beredar itu tidak benar alias hoax.
Kepala Dinas Kesehatan Banyuwangi, dr. Widji Lestariono menyanggah kabar yang beredar luas itu. Layanan IGD RSUD Blambangan tetap buka. Dia menegaskan bahwa informasi yang beredar tersebut tidak benar. Pelayanan RSUD Blambangan masih berjalan hingga saat ini.
"Bahwa, IGD RSUD Blambangan tetap memberikan pelayanan kegawatdaruratan kesehatan. Jadi, informasi yang beredar tidak benar," ujar Pria yang akrab dipanggil Rio ini.
Mengenai tenaga kesehatan RSUD yang terpapar Covid-19, Rio mengatakan bahwa adanya tenaga kesehatan (nakes) yang terpapar tidak otomatis membuat layanan terhenti. Prosedur penanganan telah dilakukan kepada nakes yang terkonfirmasi Covid-19.
"Memang ada nakes yang terpapar, namun semua ditangani dan dilakukan isolasi dan perawatan. Tracing juga sudah dilakukan ke karyawan RSUD. Pihak RSUD bahkan sudah menjadwalkan swab test ke karyawan-karyawan yang kontak erat," katanya.
Dia menegaskan, masyarakat tidak perlu merasa khawatir meski ada nakes yang terpapar Covid-19, pelayanan tetap berjalan sebagaimana biasanya.
"Kami juga ada tenaga kesehatan yang siap mem-back up pelayanan RSUD bila memang dibutuhkan," tegasnya.
Dalam pengumuman tersebut disampaikan pelayanan IGD RSUD Blambangan tutup mulai 14-20 September 2020. Pelayanan IGD dalam pengumuman tersebut dinyatakan baru buka kembali pada 21 September 2020.