Dimulai, Vaksinasi Anak 6-11 Tahun Sasar 27.322 Peserta
Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, secara resmi meluncurkan program vaksinasi Covid-19 bagi anak usia 6-11 tahun secara serentak via zoom terpusat di SDN Kaliasin 1, Surabaya, Rabu 15 Desember 2021.
Dalam launching tersebut, hadir langsung Walikota Surabaya Eri Cahyadi, Kapolrestabes Surabaya Kombes Pol Ahmad Yusep Gunawan. Berdasar pantauan di lapangan, vaksinasi ini berjalan lancar. Tampak anak-anak didampingi para orang tua sangat antusias mengikuti program vaksinasi.
Sesuai prosedur, para peserta yang datang harus melakukan pendataan di pintu masuk sekolah, kemudian menyertakan izin dari orang tua, kemudian menjalani proses screening yang ketat karena ada aspek tambahan apakah anak baru menjalani vaksin atau tidak. Bila tidak, maka boleh mengikuti vaksin. Setelah vaksin, mereka mendapat obat penurun demam apabila muncul kejadian ikutan pasca imunisasi (KIPI).
Kegiatan vaksin ini diikuti secara serentak oleh 21 dari 38 kabupaten/kota yang ada di Jawa Timur. Di mana, daerah yang boleh melakukan vaksin anak ini harus memenuhi ketentuan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Republik Indonesia yakni vaksinasi umum minimal mencapai 70 persen dan vaksinasi lansia minimal 60 persen.
"Dari data Kemenkes dua hari lalu yang mencapai 70 persen dan 60 persen itu 21 kabupaten/kota. Seiring capaian vaksinasi di kabupaten/kota maka berlaku vaksinasi anak," ungkap Khofifah.
Khofifah mengatakan, pada hari pertama pelaksanaan vaksinasi anak, total target sasaran 27.322 peserta.
"Alhamdulillah dari 27 ribu pada kick off vaksinasi anak di Jatim, 25 ribu sendiri dari Kota Surabaya. Luar biasa semangat Surabaya dan tentu bagi kabupaten/kota lain akan menyegerakan percepatan lebih masif," kata mantan Menteri Sosial Republik Indonesia itu.
Percepatan vaksinasi anak ini bisa dilaksanakan karena hari ini rencananya akan tiba kiriman vaksin sebanyak 700 ribu dosis dari pemerintah pusat yang akan langsung didistribusikan ke daerah yang melakukan vaksinasi anak.
Vaksin anak ini dianggap sangat penting agar sekolah dapat melakukan pembelajaran tatap muka. "PTM memberi efektivitas bagi capaian putra dan putri kita," ujarnya. Karena itu, ia meminta pengertian para orang tua untuk dapat mengizinkan anak-anaknya dapat mengikuti vaksinasi.
Khofifah menjamin, proses pelaksanaan vaksinasi ini berjalan sangat ketat sesuai prosedur yang ada. Apalagi, vaksin juga sudah dilakukan bertahap mulai nakes, lalu pelayan publik, lansia dan masyarakat umum. Kemudian dosis yang diberikan hanya 0,5 ml setengah dari dosis masyarakat umum.
Sementara itu, salah satu siswa SDN Kaliasin 1, Bilal, mengaku sangat antusias mengikuti vaksin ini agar tidak terpapar Covid-19. "Aku takut tapi bismillah, sehat. Aku mau biar bisa ikut sekolah langsung sama teman-teman," ungkapnya.