Risma Siap Bawa Konsep Surabaya ke Kementrian PPA
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini dengan terbuka mengatakan akan membantu dan menerima permintaan Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Gusti Ayu Bintang Darmawanti, yang ingin diajari bagaimana caranya memberdayakan ekonomi perempuan di Kementerian yang ia pimpin.
Menurut Risma, ia akan berusaha semaksimal mungkin untuk memberi tahu cara-cara jitu kepada Bintang, bagaimana seharusnya sistem dan konsep pemberdayaan ekonomi perempuan yang sesuai dengan karakter bangsa.
"Insya allah kami akan bantu sebaik mungkin. Konsep yang diminta itu sudah kami lakukan di Surabaya, sehingga akan lebih mudah diterapkan oleh Kementerian PPA," kata Risma, Senin 9 Desember 2019 di Rumah Dinas Wali Kota Surabaya.
Risma mengatakan, salah satu konsep yang ia usung dalam memberdayakan ekonomi perempuan di Surabaya adalah tetap mendampingi dan memberi ruang mereka untuk berekspresi sesuai minat dan bakatnya.
Namun yang berbeda dari konsep KemenPPA, Risma mengaku hingga saat ini, ia sama sekali tidak pernah memberikan modal satu rupiah pun kepada para ibu-ibu yang ingin menjadi pengusaha rumahan.
Sejauh ini, yang dilakukan Pemkot Surabaya ia hanya memberi semangat, lahan, serta akses kepada para pengusaha perempuan.
"Jangan memberi modal. Saya sudah pernah coba, namun uangnya malah digunakan untuk hal lain, bukan untuk usaha. Maka itulah konsep memberi modal itu saya hapus. Sekarang, kami hanya memberi pelatihan dan akses saja. Pelatihan-pelatihan itu juga tidak bayar kok, gratis, semua bisa ikut," kata Risma.
Menurut Risma, dengan konsep itulah bakat-bakat pengusaha akan muncul dengan sendirinya di dalam para ibu-ibu tersebut. Jika diberikan modal, ia tidak akan bisa memanfaatkan kemampuan mereka, dan hanya menunggu bantuan-bantuan saja.
"Dulu itu kan konsepnya pelatihan kasih uang, kasih modal, habis itu tidak tahu selanjutnya. Kami pangkas itu. Karena orang datang hanya untuk dapat uang, bukan untuk memulai usaha. Kami pinginnya ibu-ibu Surabaya itu datang ke pelatihan untuk memulai usaha. Akan muncul cara-cara mereka sendiri untuk mencari modal tersebut. Bakat pengusaha akan muncul," kata Risma.
Meski tak memberi modal secara tunai, Risma mengaku tetap membantu pemasaran hasil dari usaha ibu-ibu tersebut hingga ke mancanegara. Sampai-sampai, Risma dijuluki Wali Kota Pedagang oleh kawan-kawannya di UCLG ataupun Forum Internasional lainnya.
"Saya itu saking pedulinya, meski tidak memberi modal, saya tetap tanggung jawab untuk memasarkan. Bagaimana hasil dari ibu-ibu ini bisa sampai ke mancanegara. Akhirnya saya dijuluki Wali Kota pedagang karena sering jualan hasil ibu-ibu itu. Tapi gara-gara itu, sekarang banyak usaha industri rumahan milik ibu-ibu ini yang mendapat pesanan dari Eropa, Amerika, China, dan lainnya," kata Risma.
Advertisement