Dimas Nugraha Aryatama, Wisudawan Termuda ITS Tahun Ini
Pada acara wisuda Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya ke-122, 24 Oktober 2020 mendatang. Dimas Nugraha Aryatama akan menjadi wisudawan termuda dari jurusan Teknik Komputer. Dimas lulus di usia 19 tahun 7 bulan.
Dimas membagikan kisahnya hingga bisa menjadi wisudawan termuda di ITS tahun ini. diawali saat masuk sekolah dasar (SD) di umur yang lebih muda dari anak-anak lain, yakni 5 tahun.
Menginjak tahun ketiganya di SD, Dimas berkesempatan untuk menjalani program percepatan belajar atau akselerasi. Sehingga selama kelas 3 sampai 6 ditempuh masing-masing selama delapan bulan dan lulus dalam kurun waktu lima tahun saja.
"Lalu saat masuk SMA, saya lagi-lagi mendapat kesempatan untuk mengikuti program akselerasi sehingga lulus dari SMA hanya dalam kurun waktu dua tahun. Tepat setelahnya, saya langsung kuliah pada umur 15 tahun," kata Dimas menceritakan.
Mahasiswa memiliki hobi mengutak-atik komputer ini melabuhkan pilihannya pada Departemen Teknik Komputer ITS.
Kesukaan itulah yang mengantarkannya memilih topik Tugas Akhir (TA) yang berjudul Pendeteksian Pneumothorax Pada Citra X-Ray Menggunakan Convolutional Neural Network.
Pada penelitiannya, Dimas menggunakan sistem deep learning untuk dapat mendeteksi kondisi pneumothorax pada gambar x-ray pasien. Ia lebih berfokus membandingkan tingkat keakuratan dari berbagai model arsitektur deep learning.
Alumnus SMAN 1 Banjarmasin ini memaparkan bahwa selama ini pneumothorax masih sering mengalami keterlambatan diagnosis dan perawatan medis, karena metode deteksinya masih menggunakan cara manual.
Ia berhara ke depannya metode yang ia teliti dapat lebih dikembangkan dan diterapkan di rumah sakit agar bisa mengurangi jumlah korban pneumothorax.
Selama melewati masa kuliah 4 tahun, Dimas tidak pernah sekalipun merasa putus asa. Motto hidupnya yang berbunyi “coba aja dulu”, membuat Dimas cekatan serta sigap mengambil keputusan semasa perkuliahannya.
Disinggung apa yang akan ia lakukan setelah lulus, Dimas berencana untuk melanjutkan studinya ke jenjang Master (S-2). Cita-citanya sendiri ingin mengaplikasikan ilmunya dengan bekerja di bidang data analyst atau software engineering.
"Untuk teman-teman semua. Saya harap untuk tidak mudah menyerah dalam menempuh pendidikan. Apa pun masalah yang menghadang, hadapi aja dan usahakan selalu kontrol emosi,” tandas mahasiswa yang lulus dengan IPK 3,17 ini.
Advertisement