Dimanfaatkan Anggota DPRD, Kader Surabaya Sehat Protes
Seorang anggota DPRD Kota Surabaya diduga memanfaatkan Kader Surabaya Sehat (KSH), untuk mendongkrak elektabilitas di Pemilu 2024. Kader KSH pun menyebut jika tindakan politis itu tidak etis.
Seperti yang diungkapkan, KSH Kelurahan Kebonsari, Kecamatan Jambangan Surabaya, Eka Puspitasari. Menurutnya, KSH merupakan pekerjaan sosial, jadi sangat tidak etis bila manfaatkan sebagai bagian politik praktis.
Sejauh ini, di wilayahnya belum pernah ada KSH yang diajak berwisata oleh anggota DPRD. "Kalau di wilayah saya belum pernah ada," katanya Selasa, 4 Oktober 2022.
Dengan banyaknya jumlah KSH yang ada di setiap kecamatan, Eka berpendapat, sangatlah potensial apabila anggota dewan memanfaatkan kader untuk meraup suara Pemilu 2024. Belum lagi, jika anggota dewan itu memanfaatkan KSH se-Surabaya.
"Di wilayah saya saja ada sekitar 800 orang KSH. Kalau digunakan untuk kepentingan politik, pasti lumayan karena jumlahnya besar. Tapi di kelurahan saya sendiri tidak ada," ungkap Eka.
Selama 18 tahun mengabdi sebagai kader, Eka juga tak menginginkan ada anggota dewan yang memanfaatkan KSH untuk kepentingan politik. Pasalnya, KSH adalah pekerja sosial yang mengabdi untuk melayani masyarakat.
Tak hanya Eka yang berpendapat demikian, KSH Kelurahan Asemrowo, Kecamatan Asemrowo Surabaya, Ririn Anggraini juga menyatakan hal sama.
"Belum pernah kalau saya, kader yang diajak rekreasi oleh anggota DPRD. Tapi itu juga tergantung dari masing-masing orangnya. Kalau menurut saya, KSH itu program pemerintah kota, jadi janganlah kalau disusupi dengan politik," ujar Ririn Anggraini.
Ririn juga menyebut, KSH merupakan unsur sosial yang mengabdi kepada masyarakat. Misalnya, membantu pemerintah dalam menangani masalah lingkungan, kesehatan atau sosial di wilayah sekitar.
Keberatan dari KSH muncul setelah salah satu anggota DPRD Surabaya ditengarai memanfaatkan KSH untuk meraup suara dan elektabilitas pada Pemilu 2024.
Sebab, alih-alih diajak jalan-jalan wisata, banner yang dibawa liburan oleh KSH justru memuat nama dan foto salah satu anggota DPRD Surabaya itu.