Dimanakah Pondok Pesantren Ngampel Denta?
Sebetulnya tidak sedikit yang bertanya dimanakah pondok pesantren Ampel Denta, yang dikenal sebagai tempat pengajaran Islam oleh Raden Rahmad. Selain itu juga tidak sedikit yang kemudian abai untuk mengetahui dimanakah pondok pesantren Ampel Denta itu. Pasalnya, saat ini, di komplek Masjid Ampel tidak ada pondok pesantren.
Bagaimanapun, secara histortis dikabarkan bahwa pondok pesantren di Ampel Denta menjadi ajang belajar agama Islam. Adanya pondok pesantren ini tidak lepas dari adanya masjid yang didirikan oleh Raden Rahmad pada 1421 (berdasarkan prasasti yang dipasang oleh Pemkot Surabaya, dengan nomor registrasi: 1885.45/251/402.1.04/1996 tertanggal 26 September 1996).
Sementara berdasarkan prasasti Titi Mongso Masjid Ampel yang tertempel di dalam masjid, masjid Ampel didirikan pada tahun 1440 M). Di tempat itulah, Raden Rahmad, secara kelembagaan, mengajarkan Islam melalui pondok pesantrennya. Di pesantren ini, Raden Rahmad kemudian mendidik para pemuda Islam untuk selanjutnya disebarkan ke seluruh pelosok pulau Jawa.
Diduga, model pondok pesantren di Ampel Denta ini serupa dengan pondok pesantren Sunan Giri di Gresik, dimana di dalam masjid itulah, kelembagaan pondok pesantren diadakan. Di dalam masjid itulah pengajaran Islam dilakukan.
Hingga sekarang bukti peninggalan Sunan Giri ini masih bisa dilihat. Namanya Giri Kedaton. Lokasinya ada di puncak bukit. Giri Kedaton, kini berupa mushollah, yang dulunya juga merangkap sebagai pesantren, yang didirikan Sunan Giri pada tahun 1487 M.
Di antara murid-murid Sunan Ampel, yang kemudian tampil sebagai tokoh agama Islam adalah Raden Paku yang kemudian terkenal dengan nama Sunan Giri, Raden Patah yang menjadi raja di kerajaan Islam Demak, Raden Makdum Ibrahim (putra Sunan Ampel sendiri) yang dikenal sebagai Sunan Bonang, Syarifuddin yang dikenal sebagai Sunan Drajat, dan banyak lagi.
Di Ampel Denta, Sunan Ampel tidak hanya tersohor sebagai ulama dan penyiar agama Islam. Beliau juga menjadi seorang pemimpin, yang sangat dihormati baik oleh warga setempat, para santri maupun dari kalangan keluarga kerajaan Majapahit. Selain di Ampel Denta (Surabaya), pondok pesantren juga didirikan di Giri (Gresik) oleh Raden Paku, yang tidak lain adalah anaknya sendiri.
Pesantren Ampel Denta dan pesantren Giri adalah dua institusi pendidikan tempat pengkaderan pendakwah pedakwah Islam paling penting di masa itu.
Melalui pesantren yang terus dikembangkan dengan sungguh sungguh oleh Raden Rahmad, akhirnya Raden Rahmad (Sunan Ampel) berhasil menelurkan orang-orang yang ahli agama dan menguasai ajaran Islam serta mempunyai dedikasi yang tinggi dalam mengamalkan dan memperjuangkan Islam.
Ada aspek strategis di Ampel sebagai pusat dakwah Islam, yang dikomandani oleh Raden Rahmat (Sunan Ampel). Yaitu Ampel (Surabaya saat itu) merupakan pintu gerbang utama kerajaan Majapahit.
Dengan adanya pusat dakwah di Ampel, maka pengaruh dakwah Islam, yang sebelumnya berasal dari Gresik (yang dirintis oleh Sunan Gresik atau Syekh Maulana Malik Ibrahim, bapak-nya Sunan Ampel), menjadi lebih gencar dalam siar Islamnya hingga berhasil memasuki jantung Ibukota Majapahit.
Perkembangan Ampel Denta sebagai suatu komunitas di Surabaya, yang dihuni oleh umat Islam, pada giliranya menjadi sentra pengkaderan Islam yang paling berpengaruh di Jawa pada pertengahan abad ke-15.