Dilema Eropa, Italia Ingin Ukraina Masuk Uni Eropa Gerbang Eropa
Eropa kini sedang mengalami dilema genting. Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy telah berbicara kepada anggota parlemen Italia melalui tautan video. Dia mengatakan negaranya berada di ambang selamat dari perangnya dengan Rusia dan memperingatkan Kremlin ingin menerobos ke seluruh Eropa.
“Bagi pasukan Rusia, Ukraina merupakan gerbang Eropa. Mereka ingin menerobos masuk, tetapi barbarisme tidak boleh lewat,” kata Zelenskyy kepada parlemen sebagaimana dirilis dw.com.
Sementara itu Perdana Menteri Italia, Mario Draghi, dalam sambutannya mengatakan, dia ingin Ukraina di Uni Eropa.
“Arogansi pemerintah Rusia telah bertabrakan dengan martabat rakyat Ukraina, yang telah berhasil mengekang tujuan ekspansionis Moskow dan membebankan biaya besar pada tentara penyerang,” kata Draghi kepada parlemen Italia.
Gelombang Pengungsi
Badan Pengungsi PBB mengatakan lebih dari 3,3 juta pengungsi Ukraina telah mengalir ke negara-negara tetangga sejak invasi Rusia pada 24 Februari.
Laman dw.com melansir, sebagian besar, lebih dari 2 juta, melintasi perbatasan ke Polandia, kata Badan Pengungsi PBB (UNHCR).
Sementara itu Kementerian Dalam Negeri Jerman mengatakan sejauh ini 232.462 pengungsi telah pergi ke negara itu. Namun, jumlah sebenarnya mungkin lebih tinggi karena tidak ada pemeriksaan rutin di perbatasan Jerman-Polandia.
Orang dengan paspor Ukraina dapat masuk dan bergerak bebas di Uni Eropa (UE) tanpa visa selama setidaknya 90 hari.
Pada hari Senin, Organisasi Internasional untuk Migrasi (IOM) mengatakan hampir 6,5 juta orang telah mengungsi di dalam Ukraina karena perang.
“Skala penderitaan manusia dan pemindahan paksa akibat perang jauh melebihi perencanaan skenario terburuk,” kata Direktur Jenderal Organisasi Internasional untuk Migrasi Antonio Vitorino.
Advertisement