Dilaunching di Boyolali, KTP Sakti Ganjar Dianggap Mind Blowing
Ganjar Pranowo, Capres 2024 nomor urut 3 melaunching program KTP Sakti di Desa Bangsalan, Kecamatan Teras, Boyolali, Sabtu 30 Desember 2023. Program kartu satu data terpadu itu dianggap warga mind blowing, pemikiran yang mencerahkan, sangat mengesankan dan bagus untuk masyarakat.
Kekaguman itu disampaikan Joana, seorang warga Boyolali, langsung di hadapan Ganjar Pranowo. Menurutnya, KTP Sakti menjadi ide yang bagus dan tepat untuk menjawab persoalan di masyarakat.
"Dari 21 program yang dicanangkan Pak Ganjar, KTP Sakti saya sudah meyakini itu mind blowing. Bahwa itu adalah pemikiran yang sangat mencerahkan," kata Joana.
Program KTP Sakti merupakan upaya Ganjar untuk perbaikan data sekaligus memudahkan masyarakat ke depan untuk mengakses berbagai hal. Misalnya untuk mendapatkan jaminan pendidikan, kesehatan, hingga kemudahan berusaha.
Program KTP Sakti ini bakal menyatukan berbagai program bansos yang sudah ada, termasuk di antaranya subsidi pendidikan, meliputi Program Indonesia Pintar, Kartu Indonesia Pintar (KIP) dan Kartu Indonesia Pintar Kuliah.
Subsidi keluarga miskin, Kartu Indonesia Sehat (KIS), Kartu Keluarga Sejahtera (KKS), Kartu Sembako Murah, Kartu Prakerja, Program Keluarga Harapan (PKH) dan Bantuan Langsung Tunai (BLT). Kemudian, subsidi usaha produktif, Kartu Tani, Pupuk, Solar Nelayan dan Kredit Usaha Rakyat (KUR) Mikro dan UMKM.
Sementara itu, Ganjar Pranowo menuturkan bahwa program KTP Sakti itu sebagai jawaban atas keluhan masyarakat terkait dengan permasalahan data penerima bantuan. Dengan pemanunggalan data melalui KTP Sakti, maka penyaluran bantuan akan tepat sasaran.
"Saya keliling ke daerah-daerah di Indonesia banyak komplain soal siapa yang paling berhak sebenarnya mendapat bantuan," ujarnya.
Ia menjelaskan bahwa KTP Sakti menyatukan dari program berbasis kartu-kartu yang telah ada sebelumnya. Sehingga satu data Indonesia melalui KTP Sakti ini bisa menjadi alat untuk menyalurkan program agar lebih tepat sasaran.
"Yang begini yang bisa dibuat troubleshooting, karena report systemnya bisa kita perbaiki, kita kombinasikan pengalaman saya waktu di Jawa Tengah. Di sana ada aplikasi LaporGub, yang ini mau kita buat se-Indonesia, sehingga menjadi governance superapps untuk mengontrol dengan data yang ada," tandasnya.