Dilarang Dakwah di Seluruh Malaysia, Zakir Naik Laporkan Menteri
Penceramah asal India, Zakir Naik, kini dilarang berceramah di seluruh Malaysia. Larangan itu dilatarbelakangi pertimbangan keamanan nasional Malaysia. Hal ini dipicu oleh ucapan Zakir Naik soal etnis minoritas di Malaysia.
Dilansir media Malaysia, Malay Mail, Zakir Naik dilarang menyampaikan ceramah ke publik di seluruh negara bagian Malaysia.
"Perintah itu telah diterbitkan kepada semua kepolisian, dan ini telah dilakukan demi kepentingan keamanan nasional dan untuk menjaga harmoni rasial," kata juru bicara Polisi Diraja Malaysia, Datuk Asmawati Ahmad.
Sebelum perintah untuk melarang Zakir Naik berceramah di seluruh negara bagian Malaysia, sudah ada tujuh negara bagian yang melarang Zakir Naik ceramah. Ketujuh negara bagian itu terdiri atas Melaka, Johor, Selangor, Penang, Kedah, Perlis, dan Sarawak.
Kepala Menteri Melaka, Adly Zahari, dalam pernyataan terbaru menyatakan alasannya melarang Zakir Naik berceramah, yakni karena pemerintah negara bagian Melaka menghindari isu-isu yang bisa memicu ketegangan antar ras di masyarakat.
Zakir Naik saat ini tengah diselidiki Kepolisian Malaysia terkait komentar yang dianggap tidak menghormati etnis China dan minoritas Hindu di Malaysia. Dia diselidiki atas dugaan melanggar Pasal 504 UU Pidana Malaysia, yang mengatur soal tindak penghinaan secara sengaja dengan niat memprovokasi untuk merusak perdamaian.
Di sisi lain, Zakir Naik justru menuntut empat tokoh Malaysia untuk meminta maaf kepadanya. Permintaan Zakir Naik itu disampaikan dalam surat lewat kantor pengacara Akberdin & Co kepada empat orang yang dituju.
Mereka adalah Wakil Ketua Menteri II Penang bernama P Ramsamy, Anggota dewan Majelis Bagan Dalam Muniandy, mantan duta besar Datuk Dennis Ignatius, dan anggota Parlemen Malaysia dari Klang (Selangor) bernama Charles Santiago.
Zakir Naik memberi tenggat waktu 48 jam supaya empat orang itu meminta maaf.
"Zakir Naik juga menuntut empat orang itu membayar ganti rugi yang cukup supaya terhindar dari penuntutan terkait fitnah," demikian pemeritaan media Malaysia, The Star, Selasa 20 Agustus 2019.
Selain itu, Zakir Naik telah melaporkan Menteri Sumber Daya Manusia M Kulasegaran ke polisi dan empat orang di atas di Shah Alam, sejak Jumat 16 Agustus lalu.
Zakir Naik berpandangan bahwa lima orang itu telah salah mengutip kalimatnya dan mengeluarkannya dari konteks. Zakir Naik menyatakan kalimatnya itu keluar untuk menjawab pertanyaan atas ceramahnya yang bertema 'Miskonsepsi tentang Islam' di Kelantan, 8 Agustus lalu.
Zakir mengklaim orang-orang yang dia tuntut permintaan maaf itu telah memfitnahnya. Santiago telah mengunggah tulisan 'Pertemuan kabinet pada Rabu harus membahas campur tangan Zakir Naik dalam politik' di akun Facebooknya, 13 Agustus lalu.
Pada surat ke Ignatius, Zakir Naik mengutip tulisan pada 13 Agustus berjudul 'Kenapa memberdayakan demagog seperti Zakir Naik?'. Zakir Naik menganggap tulisan itu sebagai fitnah.
Ia juga mengklaim Ramasamy telah memfitnah dirinya pada 8 Agustus, lewat tulisan berjudul 'Naik jangan pertanyakan loyalitas kaum Hindu di Malaysia'.
Zakir juga menyoroti artikel pada 12 Agustus berjudul 'Anggota dewan geram setelah Zakir menyarankan orang Hindu di sini lebih mendukung Modi ketimbang Dr Mahathir'.