Dikritik Para Kiai, Ini Jawaban Menag Fachrul Razi
Menteri Agama Kabinet Indonesia Maju Jenderal (Purn) Fachrul Razi, di antara menteri yang paling banyak disorot publik. Khususnya, kalangan kiai dan organisasi kemasyarakatan Islam. Baik dari Nahdlatul Ulama (NU) maupun Muhammadiyah.
Bahkan, yang lebih keras adalah kritik dari Majelis Pertimbangan MUI Pusat, Din Syamsuddin yang mengatakan agar Kementerian Agama diubah menjadi Kementerian Antiradikalisme.
Bagaimana komentar Menag Fachrul Razi?
“Jangan kalian berprasangka jelek dengan omongan orang. Masa iya beliau-beliau menolak. Kami punya misi yang sama dengan NU dan Muhammadiyah, yaitu membina umat, membangun bangsa,” tutur Menag Fachrul Razi, dalam keteranganna, Kamis 24 Oktober 2019.
Menurut Menag, pihaknya pun tak menutup mata kalau pun saat ini masih ada pihak yang mempertanyakan perihal pengangkatannya sebagai Menteri Agama. Hal ini dianggap wajar terjadi, mengingat pria kelahiran Banda Aceh 72 tahun lalu ini, tidak memiliki latar belakang pendidikan pesantren ataupun keagamaan sebagaimana pada umumnya menteri-menteri agama sebelumnya.
“Pasti enggak (menolak)-lah. Jadi jangan membesar-besarkan. Tapi kalau bertanya, mempertanyakan (pengangkatan sebagai Menag) ya bisa saja,”imbuhnya.
Menag pun berharap, ke depan dapat terus berkoordinasi dengan seluruh ormas-ormas keagamaan yang ada guna menjaga dan membangun toleransi kehidupan beragama di Indonesia.
“Saya pun kalau ada apa-apa nanti pasti koordinasi ke NU dan Muhammadiyah. Begitu juga dengan organisasi-organisasi Katolik. Protestan, Hindu, Budha, Konghucu,” tuturnya.
Sementara itu, usai dilantik Presiden Jokowi, Menteri Agama Kabinet Indonesia Maju Jenderal (Purn) Fachrul Razi langsung memulai aktivitasnya di Kantor Kementerian Agama, Rabu 23 Oktober siang.
Setelah mengikuti prosesi serah terima jabatan dari Menteri Agama Kabinet Kerja Lukman Hakim Saifuddin, Menag Fachrul Razi terlihat mulai mengkaji Memori Jabatan yang ditinggalkan untuknya.
“Saya juga mencoba mendalami apa yang di beberapa dokumen yang ditinggalkan oleh Pak Menteri yang lama itu sudah bagus sekali,” kata Menag.
Menag melihat saat ini Kemenag telah memiliki progres yang baik dalam menjalankan program-program.
“Dan juga saya melihat prestasi haji sangat bagus. Sudah lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya. Tinggal kita coba evaluasi lebih dalam lagi, di mana masih ada kelemahan akan kita benahi,” ujar Menag.
Memori jabatan yang ditinggalkan Menag Kabinet Kerja Lukman Hakim Saifuddin menurut Fachrul Razi akan mempercepat langkahnya untuk menyelesaikan tugas yang diberikan Presiden Jokowi.
Menag juga menegaskan, dirinya adalah Menteri Agama Republik Indonesia yang bertugas mengurusi berbagai macam agama-agama bukan hanya satu agama saja.
"Saya garis bawahi ya saya ini bukan Menteri Agama Islam saya Menteri Agama Republik Indonesia yang menangani berbagai macam-macam agama ya," tandas Menag.
Dalam perkenalan anggota Kabinet Indonesia Maju, Presiden Jokowi telah mengamanatkan Fachrul Razi untuk dapat mengurusi masalah keagamaan, khususnya penangkalan radikalisme.
Terkait hal tersebut, Fachrul Razi mengaku akan mengkaji lebih dalam apa saja yang sudah dilakukan Kementerian Agama terkait penangkalan radikalisme. "Kita akan pelajari dulu, apa yang sudah dilakukan dan apa yang belum serta perlu dilakukan," tuturnya.
Advertisement