Dikepung Hawa Panas Semeru, Darmuji Selamat usai Lari ke Masjid
Sabtu, 4 Desember 2021 lalu, Darmuji 53 tahun, warga Dusun Bulak Manggis, Desa Sumberejo, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang beraktivitas normal bersama ratusan warga dan sanak famili. Tak ada warga yang menyangka, hari mereka akan ditutup dengan malam panjang penuh ketakutan akibat erupsi Gunung Semeru.
Jam dinding menunjukkan pukul 15.00 WIB. Tiba-tiba terdengar gemuruh dari atas gunung Semeru. Dalam sekejap, asap hitam dan panas terasa menyelimuti rumah warga. “Saya masih ingat, saat itu tiba-tiba terdengar suara gemuruh sangat keras seperti pesawat,” kata Darmuji saat ditemui di rumah kerabatnya di Desa Wonorejo, Kecamatan Kencong, Jember, Selasa 7 Desember 2021.
Saat itu masih sore, namun suasana sudah seperti tengah malam. Kondisi semakin mencekam karena listrik padam. Hanya teriakan warga dan anak-anak yang memecah keheningan.
Di tengah gelap yang mencekam itu, Darmuji mengajak sanak keluarga dan tetangga menyelamatkan diri dengan meninggalkan rumah. Satu-satunya tempat yang diyakini aman saat itu adalah masjid yang terletak tidak terlalu jauh dari tempat Darmuji berada. “Saat itu kami benar-benar bingung dan ketakutan. Saat gelap mencekam itu saya bersama warga lainnya meninggalkan rumah menuju masjid,” jelas Darmuji.
Ternyata Darmuji bukan yang pertama datang mencari tempat aman ke masjid itu. Ketiak Darmuji tiba, masjid tersebut sudah dipenuhi warga yang juga mencari tempat aman, mulai dari anak-anak hingga dewasa.
Di tengah jeritan dan tangisan anak-anak, lantunan zikir dan azan terus berkumandang tanpa henti. Mereka pasrah dan memohon keselamatan semata-mata kepada Allah. “Saya takut, tetapi saya juga harus menenangkan anak-anak yang juga berada di masjid,” tutur Darmuji.
Sesaat kemudian, Darmuji sedikit lega saat melihat sorot lampu sebuah truk melintas di dekat masjid. Darmuji bersama warga lainnya langsung naik ke truk itu meski tak diketahui kemana truk itu akan pergi. Dalam benak Darmuji, yang penting bisa selamat dan menjauh dari bencana erupsi gunung Semeru yang mengerikan itu.
Darmuji bersyukur ternyata dirinya benar-benar diselamatkan dari mala petaka itu. Dalam kondisi masih trauma, Darmuji mengungsi ke rumah kerabatnya bernama Intan, yang terletak di Dusun Krajan C, Desa Wonorejo, Kecamatan Kencong, Jember. Ia tidak sendiri, melainkan bersama 23 orang kerabatnya dari dusun yang sama.
"Kami mengungsi ke tempat aman ini bersama 23 orang, dewasa ada 19 orang, dan anak anak 4 orang bersama bayi umur 3 tahun. Sementara saya tinggal di sini sampai kondisi benar-benar aman," pungkas Darmuji.