Dikepung Banjir 3 Pekan, Warga Trosobo Buka Pengungsian Mandiri
Curah hujan yang tinggi di Kabupaten Sidoarjo, mengakibatkan beberapa kecamatan terendam banjir. Bukan hanya di Kecamatan Tanggulangin saja, banjir juga merendam beberapa dusun di Desa Tropodo, Kecamatan Taman, Sidoarjo.
Kepala Desa Trosobo Heri Achmadi menyebutkan, desa tersebut terendam banjir sudah sejak tiga pekan terakhir. Awalnya ketinggian air mencapai 40 sentimeter, ketinggian air meningkat drastis menjadi 80 sentimeter usai dilanda hujan Minggu, 18 Februari 2024 sore kemarin.
“Sebenarnya sudah sejak tiga pekan banjir tapi debit air gak terlalu besar. Namun setelah hujan Minggu sore kemarin debit air meningkat, dari 40 cm jadi setinggi 80 cm debit airnya,” ucap Heri, Senin 19 Februari 2024.
Heri melanjutkan, tingginya debit air membuat genangan banjir masuk rumah warga. Hal diduga imbas dari luapan Sungai Buntung yang masih tertutup tanaman enceng gondok.
“Karena curah hujan yang tinggi ditambah lagi luapan air Sungai Buntung yang masuk ke rumah warga,” imbuhnya.
Tingginya debit air di desa tersebut membuat warga terpaksa membuka tempat pengungsian atas inisiatif warga sendiri. Pengungsian dibuka di empat titik. Ada sekitar 2 ribu penduduk yang terkena banjir dan 400 di antaranya mengungsi di empat titik itu.
“Empat titik itu di Masjid Nurul Huda RT 7 Sobowidoro, sekolah TK Sunan Ampel, dan 2 gedung sekolah Sunan Ampel lama dan baru, selain itu juga ada posko kesehatan di RW 4, 7 dan balai desa," jelasnya.
Kendati demikian, ada beberapa warga yang menolak untuk di evakuasi. Mereka lebih memilih tinggal di rumah karena khawatir kehilangan harta bendanya hilang atau rusak terkena banjir.
"Beberapa warga memilih tempat evakuasi yang terdekat dari rumah, sehingga pemerintah desa yang jemput bola, sering sidak ke tempat-tempat warga," tutupnya.