Dyah Katarina Tak Mau Ambil Pusing meski Nama Masuk dalam Polling
Istri mantan Wali Kota Surabaya Bambang DH, Dyah Katarina masuk dalam bursa calon wali kota. Namanya digadang-gadang menjadi salah satu bakal calon Wali Kota Surabaya. Namanya bahkan masuk dalam polling soal siapa sosok yang pantas maju dalam pemilihan Wali Kota Surabaya pada 2020 mendatang.
Namun, meski namanya masuk dalam polling, Dyah Katarina tak mau ambil pusing. Kata dia, dirinya masih terlalu 'muda' untuk masuk menjadi salah satu kandidat calon Wali Kota Surabaya menggantikan Tri Rismaharini.
Katarina menyebut jika dirinya sudah mengetahui namanya masuk dalam polling soal sosok yang pantas untuk didorong menjadi bakal calon wali kota. Namun dia tak mau menanggapi terlalu serius meski namanya masuk dalam polling.
Alasannya, polling yang memasukkan namanya, bukan dibuat oleh lembaga survei yang dianggap kredibel. Karena lembaga yang mengadakan dianggap tak kredibel, hasilnya bisa diotak-atik sendiri oleh orang yang membuat polling tersebut. Bahkan, pembuat polling bisa menambahkan sendiri nama-nama calon yang diinginkan.
"Namaku ada di polling yang beredar itu kan, he…he…he... Tapi aku nggak tahu siapa yang memasukkan namaku. Tapi aku nggak terlalu percaya dengan polling yang beredar," kata dia.
Perempuan yang juga anggota DPRD Kota Surabaya Komisi D ini, berharap masyarakat menunggu keputusan dari berbagai partai politik. Termasuk dari PDI Perjuangan, soal siapa yang akan diusung menjadi calon Wali Kota Surabaya.
"Bagi PDIP itu banyak pertimbangan ya. Kalau di PDIP itu kan tergantung dengan surat rekom DPP PDIP. Seorang calon tidak bisa maju karepe dhewe," pungkasnya.
Seperti diketahui, masa jabatan Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini, akan habis pada tahun 2021. Sesuai informasi dari KPU, pemilihan kepala daerah serentak 2020 akan dilakukan pada bulan September 2020.
Jelang pemilihan Wali Kota Surabaya, beberapa nama politisi, akademisi dan militer pun, masuk dalam bursa calon Wali Kota. Nama-nama itu antara lain, mantan Wakil Wali Kota Surabaya Arif Afandi, Wakil Wali Kota Surabaya yang sekarang masih menjabat Whisnu Sakti Buana.
Kemudian ada pula nama Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Kota (Bappeko) Eri Cahyadi, pengacara Muhammad Sholeh, politisi Partai Golkar Gus Hans, Politisi PSI Dhimas Anugrah, dan mantan Kepala Dinas Penerangan TNI AL, Laksamana Untung Suropati.