Diisukan Maju Pilkada DKI 2024, Risma: Lihat Nanti
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini menanggapi isu yang beredar, bahwa dirinya akan maju dalam gelaran Pilkada DKI Jakarta tahun 2024 nanti. Dia akan maju untuk menggantikan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan. Menurutnya, biarlah waktu yang menjawab semuanya.
"Untuk yang hal itu, lihat nanti lah ya. Lihat nanti," kata Risma, Sabtu 24 Oktober 2019.
Menurutnya, isu tersebut berkembang setelah ia menolak tawaran menjadi menteri di Kabinet Indonesia Maju Presiden Joko Widodo. Sehingga, banyak orang yang berpikiran ia akan diplot dalam Pilkada DKI lima tahun mendatang.
"Biarlah. Saat ini aku tetap fokus untuk Surabaya. Saya nggak mau Surabaya terjadi apa-apa kalau saya tinggal," tegasnya.
Seperti diketahui, pada 23 Oktober 2019, Tri Rismaharini, mengaku menolak tawaran posisi menteri di periode kedua pemerintahan Presiden Joko Widodo.
"Kalau ada apa-apa di sini, dan aku ninggalin Surabaya, pasti aku nyesel, nyesel banget. Makanya aku di sini saja," kata Risma pada Rabu 23 Oktober 2019 di rumah dinas Wali Kota Surabaya.
Karena menurutnya, masih banyak pekerjaan rumah bagi Kota Surabaya yang belum ia selesaikan. Padahal, waktu jabatannya sebagai Wali Kota Surabaya tinggal satu tahun lagi.
"Aku mau jaga Surabaya. Tinggal satu tahun saja. Saya selesaikan jabatan saya," kata Risma.
Terkait Pilkada DKI 2024 nanti, sebelumnya pada 29 Juli 2019 lalu, Ketua Fraksi Nasdem DPRD DKI Jakarta, Bestari Barus pernah mengatakan, Provinsi DKI Jakarta butuh dipimpin oleh sosok seperti Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini. Jakarta perlu adanya pemimpin yang bisa berkomunikasi dengan warga terkait program-program pemerintah daerah.
Bahkan ia berharap, di Pilkada DKI Jakarta 2021 nantinya, bisa muncul calon Gubernur DKI Jakarta yang secara kinerja dan kepemimpinan seperti Risma. Tak tanggung-tanggung, ia secara terbuka berharap Risma bisa mengikuti Pilkada DKI 2021.
“Kan beliau mau selesai di Surabaya. Jadi saya ucapkan selamat datang di Jakarta. Kami menunggu Bu Risma di Jakarta,” ujar Bestari.
Bestari menilai, meski dengan anggaran yang terbatas dan tak sebesar Jakarta, Risma dengan tangan dinginnya, bisa mengelola Surabaya dengan baik, efektif dan efisien. Bukan hanya dari sisi pengelolaan kota, namun juga dalam pengelolaan pemerintahan.
“Bu Risma saya kira sudah sangat baik sekali mengelola kota Surabaya ini dengan keterbatasan anggaran, mampu kemudian menciptakan taman hutan kota yang baik. Aparaturnya juga baik dan kooperatif,” pungkasnya.