Diisukan Jual Beli Atlet PON 2020, KONI Jatim: Itu Tak Benar!
Wakil Ketua Umum Koni Jatim, Irmantara Subagjon membantah kabar jual beli atlet untuk menyokong perolehan emas di Pekan Olahraga Nasional (PON) Papua 2020.
"Tidak benar isu itu. Atlet Puslatda Jatim sejauh ini sudah berlatih maksimal dan kemampuannya tidak diragukan lagi," kata Ibag sapaan akrabnya, Senin 23 September 2019.
Ditambahkan Ibag, Koni sangat yakin bahwa pembinaan atlet yang dilakukan dengan baik di Jatim diprediksi bisa memenuhi target dalam perolehan emas.
Diketahui, salah satu atlet asal Jawa Timur, Christopher Rungkat dikabarkan dijual ke provinsi lain untuk memperkuat PON Papua. Namun kabar tersebut diyakini sebagai kabar bohong.
Ibag menegaskan, Cristo masih menjadi bagian dari atlet Puslatda Jatim, dan hingga saat ini Cristo masih terdaftar dan konfirm menjadi bagian dari Jawa Timur untuk PON Papua.
"Cristo sekarang fokus pelatnas untuk Sea Games, dan yang pasti Cristo sudah confirm di Jawa Timur. Di sudah pasti menjadi bagian Jatim. Bisa Anda cek di pelatnas, namanya masih terdaftar sebagai atlet Jatim," ujar dia.
Lebih lanjut, Ibag optimis target yang diberikan Koni Jatim untuk para atlet Puslatda Jatim bisa terpenuhi. Berdasarkan statistik persaingan atlet masih objektif, dan masuk dalam perhitungan Koni.
Berdasarkan PON Jabar 2016 lalu, kompetitor terberat Jatim masih tetap DKI Jakarta dan Jawa Barat. Karena kedua provinsi ini dalam hal pembinaan atlet memang unggul.
"Untuk kompetitor kita, DKI Jakarta dan Jawa Barat masih dominan, karena barometer olahraga ada di dua Provinisi itu," kata dia.
Atlet Jawa Timur masih menjadi tumpuhan perolehan medali. Dari PON 2016 lalu, Kontingen Jawa Timur berhasil mengumpulkan 404 medali, rinciannya 132 medali emas, 138 medali perak, dan 134 perunggu.