Dihujani Petisi, Unilever Ganti Nama Produk Fair & Lovely
Unilever akan mengubah nama Fair & Lovely, salah satu produk kecantikan mereka setelah banyak disebut memberikan stereotip buruk atas kulit berwarna gelap. Unilever juga akan menghilangkan kata-kata ‘memutihkan’ dan 'mencerahkan’ dari produk yang banyak dijual di Asia itu.
Langkah itu mengikuti munculnya dua petisi berbeda yang meminta Unilever menghentikan produk tersebut. Petisi pertama ditandatangani lebih dari 18 ribu dalam beberapa minggu terakhir.
Sedangkan petisi kedua mengklaim jika krim tersebut "mengatakan jika ada yang salah dengan warna kulit kita, bahwa kita harus berkulit cerah agar cantik. Agar berharga".
Presiden Kecantikan dan Perawatan Personal Unilever Sunny Jain mengatakan jika "Kami sangat berkomitmen untuk memiliki protofolio global merk perawatan kulit yang inklusif dan peduli semua kulit, merayakan keragaman kecantikan," dilansir dari BBC.
Dalam pernyataan tersebut, industri yang bermarkas di Belanda ini juga mengakui terdapat kata-kata yang salah dalam produk tersebut. Bahwa mereka juga ingin memperbaiki kesalahan yang muncul lewat kemasan produk mereka.
"Kami mengakui bahwa kata 'terang', 'putih' dan 'cerah' menyarankan ide tentang kecantikan yang kami pikir salah, dan kami ingin memperbaikinya. Produk ini bukanlah produk pemutih," tambah Unilever.
Raksasa kebutuhan rumah tangga itu juga telah menghapus impresi sebelum dan sesudah, serta "petunjuk" pada kemasan Fair & Lovely di tahun 2019. Produk kecantikan ini banyak dijual di Asia, seperti di India, Indonesia, Thailand, dan Pakistan.
Langkah dan protes yang ditujukan kepada Unilever ini muncul mengikuti gerakan Black Live Matters yang dipicu tewasnya penduduk keturunan Afrika di Minneapolis, Amerika Serikat, George Floyd.
Advertisement