Dihujani Kritik, Joe Bidan Sebut Pandemi COVID Berakhir di AS
Presiden Amerika Serikat Joe Biden menyatakan jika pandemi COVID-19 telah berakhir di negaranya. Meski korban meninggal masih muncul, dan kasus juga belum hilang. Pernyataannya memantik sejumlah kritik.
Joe Biden Sebut Pandemi Berakhir
Diketahui rata-rata ada 400 warga Amerika Serikat yang meninggal akibat pandemi, setiap harinya. Namun dalam wawancara dengan CBS pada Minggu, 18 September 2022, Joe Biden menyatakan jika pandemi berakhir.
"Jika Anda lihat, semua tidak lagi pakai masker. Semua terlihat baik-baik saja. Saya rasa ini sudah berubah," katanya dikutip dari BBC, pada Selasa, 20 September 2022.
Namun pernyataan orang nomor 1 di Amerika Serikat itu, tidak diamini oleh pemerintahannya. Pejabat setempat mengatakan jika pernyataan Joe Biden tidak menjadi tanda jika negara itu akan mengakhiri status darurat COVID-19.
Pada Agustus, pejabat terkait memperpanjang status darurat COVID-19, hingga 13 Oktober 2022. Status ini telah berlangsung sejak Januari 2020.
Kritik Atas Joe Biden
Pernyataan Joe Biden mendapat kritik dari politisi Republican. Eks Sekretaris Negara Mike Pompeo mencuit "Biden sekarang bilang pandemi telah berakhir. Di saat yang sama ia mewajibkan ribuan tentara sehat agar vaksin COVID," katanya.
Diketahui, vaksin COVID tetap wajib bagi tentara dan juga perawat serta WNA yang masuk ke Amerika menggunakan pesawat terbang.
Sedangkan, Kepala Institut Alergi Nasional dan Penyakit Menular Anthony Fauci mengakui jika kondisi telah membaik. Namun, jumlah kematian harian disebut tak bisa ditoleransi sebab masih tinggi.
Berdasarkan data John Hopkins University, rata-rata kematian harian mencapai 400 orang setiap harinya, selama tujuh hari terakhir. Lebih dari 3.000 orang meninggal di pekan sebelumnya.
Ia juga mengingatkan varian baru COVID yang masih mungkin muncul, terutama menjelang musim dingin.
Sementara WHO sendiri belum mendeklarasikan pandemi berakhir. "Kita belum sampai di sana. Tapi ujung itu telah terlihat," kata Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Gebreyesus.