Dihelat Bersamaan di Surabaya, Ini Beda Acara yang Digelar Walikota dan Mensos
Kosong melompongnya gelaran Hari Kesetiakawanan Sosial Nasional (HKSN) 2017 yang dihelat Kementerian Sosial RI di Jawa Timur, menyisakan keluhan oleh salah satu peserta yang mengikuti acara itu.
Salah satu PNS yang dapat giliran piket di stand dinas sosial daerahnya mengaku bila acara yang dilaksanakan, Selasa 19 Desember 2017, di Grand City Kota Surabaya, ini sangat sepi dari pengunjung.
"Sepi sekali, apa memang begini saja acaranya, meskipun gedung mewah tapi yang datang sedikit, seharusnya dengan biaya yang besar, promosinya juga harus besar," ujar, pria yang tak mau disebutkan namanya.
Padahal harga per stand bisa mencapai 19-20 juta rupiah, Sementara pameran berlangsung terhitung mulai 19-22 Desember 2017, itu dirasa tak optimal karena melihat daya gedor promosinya masih loyo.
"Masyarakat kan jadi kurang tahu apa program yang kita kerjakan," katanya.
Banyak stand juga terlihat masih ala kadarnya, hanya ada meja kursi. Bahkan beberapa stan terlihat tak berpenghuni.
Sementara itu, di sisi Kota Surabaya yang lain, sebuah festival digelar di sepanjang Jalan Tunjungan Surabaya, temanya Mlaku-Mlaku Nang Tunjungan.
Ribuan warga Surabaya tumpah ruah di Festival itu, berjajar 250 stan UMKM, tiap-tiap stan itu berhasil membuat warga berjejalan untuk antri atau sekedar mencari tahu apa yang menjadi pusat perhatian.
Stan-stan UKM itu menjajakan penganan, dan ada juga yang menawarkan kerajinan-kerajinan olahan, seperti batik, jilbab dan aksesoris lainnya.
Salah satunya adalah stan milik Rani Wijayanti, warga Bulak Banteng yang menjajakan kue basah, ia mengaku daganganya laris manis, bahkan menjelang sore, kuenya hanya tersisa beberapa varian saja.
"Sejak pagi sampai siang tadi, ini cuma sisa sedikit, Mas," ujar Rani, saat melayani pembelinya.
Rani menjajakan beberapa varian kue basah, seperti kue talam, kue putu, serabi, lumpia, risol, dan berbagai jenis kue lainnya.
Mlaku-Mlaku Nang Tunjungan adalah puncak acara Awarding Pahlawan Ekonomi yang berlangsung meriah di sepanjang Jalan Tunjungan, Kecamatan Genteng, Selasa, 19 Desember 2017.
Acara ini dibuka oleh Walikota Surabaya Tri Rismaharini secara langsung. Melalui program PE (Pahlawan Ekonomi) ini Risma berharap, para pelaku usaha bisa meningkatkan kualitas mutu produk dan harga.
Salah satu pemenang dalam Awarding ini, Trisnawati pemilik UKM Omah Duren mengaku senang dan bangga. “Sangat senang, bangga dan puas rasanya,” kata .
Yudi, Humas Pahlawan Ekonomi, mengatakan, dari sekian banyak UKM yang bergabung di Pahlawan Ekonomi, pihaknya melakukan seleksi dan kuratorial, hingga akhirnya mendapatkan 250 UKM ini.
“Diharapkan dari event ini bisa menghasilkan pendapatan lebih baik. Kalau tahun kemarin, total hasil penjualan hampir mencapai 1M,” kata Yudi.
Pihaknya juga ingin tunjukkan, bahwa pelaku UKM di Surabaya ini berkembang. Pada tahun 2010, ada sekitar 89 UKM yang tergabung di Pahlawan Ekonomi dan saat ini sudah mencapai 7000 UKM. (frd)