Dihajar 1-3, Sepak Bola Jatim Ambil Pelajaran dari Sulteng
Tim Sepak Bola Jawa Timur proyeksi Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI 2024 Aceh-Sumatera Utara babak belur dalam laga uji coba setelah kalah 1-3 melawan Sulawesi Tengah di Stadion Jenggolo, Sidoarjo, Kamis 1 Agustus 2024.
Pelatih Jatim, Fakhri Husaini mengakui bahwa uji coba ini dilakukan untuk melihat permainan para pemain dan mencari komposisi terbaik untuk PON.
Hanya saja untuk saat ini, ia mengaku, permainan anak asuhnya belum sesuai harapan. Ia menilai ada beberapa kelengahan pemain sehingga membuat lawan dengan mudah mencetak gol. Khususnya, terkait transisi dari menyerang ke bertahan selalu terlambat.
"Kami nyerang-nyerang di-counter jadi gol, ini terlalu gampang. Ini pelajaran penting agar bagaimana mereka bisa segera merespon saat kehilangan bola di area lawan dan area sendiri," ungkap Fakhri.
Ia juga menyoroti soal pertahanan dan finishing. Di mana dari tiga laga uji coba, tim mencatat empat gol dan enam kali kebobolan. Menurutnya, hal ini masih perlu dibenahi agar bisa lebih baik di PON.
Selain itu, mantan Pelatih Timnas U-16 Indonesia itu mengaku, pemainnya juga sangat gampang melakukan pelanggaran yang membuahkan kartu. Bahkan, dalam tiga laga uji coba saat melawan Sumatera Barat, Banten dan sore ini melawan Sulteng selalu mendapat kartu merah.
Menurutnya, ini harus dibenahi agar tidak ada lagi pemain yang gampang melakukan pelanggaran tidak perlu. Termasuk, mengontrol emosi saat terjadi duel.
"Di turnamen mereka tidak bisa melakukan kesalahan seperti ini yang berakibat kartu. Bayangkan, tiga pertandingan tiga kali kartu merah," ujarnya.
Fakhri menilai, bahwa kendala yang ada disebabkan faktor usia muda yang mana usia dengan emosional yang masih naik turun. "Faktor mereka masih muda, leadership-nya tidak ada. Saya masih butuh ada satu pemain ketika bicara semua pemain ikut. Ini belum saya temukan," kata pelatih asal Aceh itu.
Karena itu, ia juga akan memanfaatkan tim psikologi KONI Jatim untuk bisa membantu memecahkan permasalahan emosional dan mental para pemain.
Dengan waktu yang masih ada, Fakhri berharap persiapan makin matang dan pemain bisa lebih siap menyambut PON.