Diguyur Hujan Es Sejumlah Rumah Warga Rusak dan Pohon Tumbang
Hujan berkat, begitulah sebagian orang mengimaninya. Hal inilah yang dirasakan sebagian warga Kota Kediri di hari Natal, Rabu, 25 Desember 2019.
Namun hujan saat itu berbeda. Bukan air yang mengguyur melainkan es batu dalam ukuran kecil-kecil. Suara 'pletok-pletok' terdengar ketika serpihan mirip es batu itu jatuh ke genting rumah warga.
Guyuran hujan es disertai angin kencang juga membuat sejumlah rumah warga mengalami kerusakan dan diperkirakan belasan pohon tumbang. Angin puting beliung ini menerjang sejumlah wilayah di Kota Kediri.
Salah satu di antaranya di lingkungan Kelurahan Dermo Kecamatan Mojoroto Kota Kediri. Data yang masuk melalui Satpol PP Kota Kediri menyebutkan, ada empat rumah yang gentengnya melayang dan asbesnya pecah. Selain itu, Satpol PP Kota Kediri juga menerima pengaduan lainnya dampak dari kejadian tersebut.
Dampak kerusakan tak hanya menimpa rumah warga. Angin puting beliung juga merobohkan sejumlah pohon yang berada di lokasi wisata Goa Selomangkleng. Saat kejadian, lokasi wisata tersebut tengah dipadati wisatawan karena momen liburan sekolah.
"Anginya kencang Mas, sejumlah pohon tumbang termasuk tenda terpal milik pedagang. Sejumlah pengunjung ketakutan akhirnya mereka memilih masuk mencari perlindungan di dalam panggung hiburan," kata Sumari, 45 tahun, pedagang cilok asal Kauman Kecamatan Mojoroto, Kota Kediri, saat ditemui ngopibareng.id di lokasi wisata.
Sampai berita ini diturunkan, Satpol PP Kota Kediri masih terus menerima laporan pengaduan warga terkait kejadian ini. Nurkamid selaku Kabid Trantibum Satpol PP Kota Kediri ketika dikonfirmasi menjelaskan, pihaknya masih menginventarisir jumlah kerusakan di lapangan.
Dia belum bisa memastikan jumlahnya lantaran pengaduan atau laporan masyarakat begitu banyak.
"Belum Mas, masih inventarisasi data ini. Saking banyaknya pengaduan. Mulai dari terminal baru, Gor Jayabaya, Teuku Umar, Campur Rejo, Pojok, Lingkat Selomangkleng, Bujel dan Dermo. Nunggu dulu teman-teman masih di lapangan," kata Nurkamid.
Advertisement