Digitalisasi KTP, DPRD Surabaya Ingatkan Perlindungan Data
Kota Surabaya ditunjuk sebagai salah satu pionir untuk pilot project penerapan Identitas Kependudukan Digital (IKD) oleh Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) sejak bulan September 2022 lalu. Ketua Komisi A DPRD Surabaya, Arif Fathoni mengapresiasi program peralihan menuju IKD tersebut, namun meminta agar pengamanan data pribadi diperketat.
"Kami mengapresiasi inovasi ini, apalagi ini adalah program pemerintah pusat. Saya berharap Surabaya menjadi salah satu kota yang presentase migrasi data kependudukan dari KTP konvensional ke IKD dapat diraih hasil yang cukup tinggi, sehingga kita bisa mendukung program pemerintah ini," katanya pada Selasa 2 Januari 2023.
Legislator Fraksi Golkar ini juga berpesan, supaya privasi dan keamanan data kependudukan yang tersimpan dalam IKD tersebut dapat terjaga dengan baik, apalagi maraknya kasus pembobolan data dan pinjaman online yang terjadi di masyarakat. "Kami pesankan agar keamanan data kependudukannya itu bener-bener harus terjaga. Tentu itu yang harus menjadi pekerjaan rumah agar program ini bisa berhasil dan presentasinya juga tinggi," tambahnya.
Dirinya juga berharap jika Pemerintah Kota Surabaya melalui jajaran dan instansi terkait dapat memperkenalkan platform IKD sebagai identitas digital kepada masyarakat secara masif, baik secara tatap muka maupun melalui akun-akun media sosial milik Pemkot Surabaya.
"Saya berharap sosialisasinya dilakukan secara baik, baik sosialisasi melalui kantor-kantor kelurahan di Kota Surabaya dan juga melalui Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil dengan uraian yang sederhana saja sehingga masyarakat tergerak hatinya untuk melakukan migrasi data kependudukan tersebut," ungkapnya.
Terkait masalah yang terjadi, yakni IKD hanya dapat diakses melalui gawai masyarakat yang berbasis sistem operasi Android, Arif menyebutkan, masalah ini seharusnya dapat diselesaikan segera agar seluruh masyarakat Surabaya dapat merasakan faedah dan manfaat dari kehadiran IKD ini.
"Memang itu yang menjadi problem pada waktu kita rapat, dengan perangkat ini sementara hanya tersedia di Android, walaupun masyarakat Surabaya ini kan memang mayoritas pemegang Android tetapi yang memiliki perangkat iOS ini dan juga banyak. Ini harus didiskusikan dengan pemerintah pusat agar semua warga Surabaya bisa mengakses program ini dengan mudah," tuturnya.
Terakhir Arif berharap dengan kehadiran IKD yang keamanan datanya akan semakin diperkuat, masyarakat akan dapat semakin mudah untuk dapat memperlihatkan dan menggunakan data kependudukannya saat keadaan penting dan dibutuhkan.
"Menurut kami ini justru memudahkan sehingga tidak perlu membuka dompet untuk menunjukkan KTP, cukup lewat gawai yang dipegang, kemudian dibuka dan ditunjukkan kepada orang yang membutuhkan akses data kependudukan," pungkasnya.
Identitas Kependudukan Digital sendiri tidak untuk menggantikan peran KTP Konvensional seutuhnya. Menurut Teguh Setyabudi, Dirjen Dukcapil Kemendagri dikutip dari situs resmi Kementerian Dalam Negeri, IKD adalah informasi elektronik untuk mengimplementasikan data pribadi, dan merupakan bentuk digital dari KTP Konvensional yang masih digunakan saat ini.
IKD yang akan diproyeksikan menjadi dompet digital ini, memiliki fitur yang lebih lengkap yang dapat diakses melalui aplikasi yang dapat digunakan pada gawai dengan sistem operasi Android dan iOS. Selain itu IKD juga berisikan data pengguna dan terintegrasi dengan data Kartu Keluarga yang dapat dengan praktis digunakan untuk mengurus administrasi masyarakat.
Advertisement