Digelar di Jatim Expo, Pasar Seni Lukis Optimis Tarik Pengunjung
Pasar Seni Lukis Indonesia (PSLI) kembali digelar pada tahun 2021 ini, setelah beberapa tahun berhenti karena pandemi. Total ada sekitar 130 pelukis dari berbagai daerah meramaikan event tersebut.
Berdasarkan pantauan Ngopibareng.id, ketika memasuki Jatim Expo pengunjung bakal langsung melihat ratusan tenda pelukis yang berjejer rapi yang dipisahkan panggung yang berdiri di tengah aula.
Para pelukis tersebut memamerkan seni lukis yang beragam, beberapa di antaranya memajang lukisan dengan tema, pedesaan, kegiatan di pasar, pemandangan, hewan, hingga potret manusia.
Salah satu pelukis, Danyal, mengaku baru saja mengikuti gelaran PSLI ditahun 2021, ini. Dia mengatakan, rela jauh dari kota asalnya, yakni Mojokerto untuk turut meramaikan event yang menggandeng Pemprov Jatim itu.
Dalam mengikuti pameran tersebut, Danyal berharap agar semakin banyak orang yang melihat karya seninya. Dan nantinya, lukisan hitam putih andalannya dapat semakin dikenal oleh masyarakat.
“Saya tahun sebelumnya tidak tahu (PSLI) seperti apa, baru ikut tahun ini soalnya. Berharap banyak (kolektor) mengenal saya saja,” kata Danyal, kepada Ngopibareng.id, Sabtu, 4 Desember 2021.
Sementara itu, Ketua PSLI, M. Anis mengatakan, merupakan suatu tantangan besar membuat pameran di tengah Pandemi Covid-19. Sebab, mereka juga harus berhati-hati dengan penyebaran wabah tersebut.
“Karena diadakan di masa pandemi (Covid-19) kita harus hati-hati dan tahu diri. Tapi juga harus berani, kalau gak begini kapan lagi,” kata Anis, yang tengah duduk di salah satu stand pelukis.
Karena masih pandemi Covid-19, kata Anis, PSLI hanya diikuti oleh sekitar 120 hingga 130 pelukis. Jumlah tersebut merupakan setengah dari kapasitas aula Jatim Expo yang mencapai 300 tenda.
“Yang ikut (pelukis) dari Jatim, Jateng, DIY Yogyakarta, Jabar, Banten, Jakarta, Bali dan Kalimantan Selatan. Yang jauh-jauh masih mikir mau ikut, kalau tahun sebelumnya dari seluruh Indonesia,” jelas seniman yang juga jurnalis senior di Surabaya itu.
Karena kendala pandemi, menurut Anis, para peserta sudah memahami apabila pengunjung yang datang tidak seramai biasanya. Namun ia tetap optimis masih banyak masyarakat yang hadir untuk melihat lukisan mereka. “Kalau (ramai) seperti tahun sebelumnya ya tidak, dan para peserta tahu itu, tapi kalau gak kita mulai sekarang, kapan lagi,” tutupnya.