Diganti Mendadak, Mahfud Mengaku Kaget
Begitu mendadaknya Presiden Jokowi menggantikan bakal calon wakil presiden dari Mahfud MD ke Ma'ruf Amin mengagetkan dugaan publik.
Nama Mahfud MD yang semula santer bakal mendampingi Jokowi ternyata berubah secara mendadak di detik-detik akhir jelang deklarasi capres dan cawapres.
Pergantian Mahfud MD ke Ma'ruf Amin terjadi saat tim koalisi pendukung Jokowi rapat terakhir yang berlangsung tertutup di Istana Merdeka, Jakarta Pusat.
Dalam rapat tersebut nama Mahfud MD ditolak oleh tiga parpol besar yakni PDIP, Golkar dan PKB. Rapat antara Jokowi dan ketua umum dan serta sekretaris jenderal partai pendukung memutuskan Prof Dr Kh Ma'ruf Amin sebagai calon wapres Jokowi.
Nama Mahfud MD sebetulnya sudah final disetujui Jokowi, bahkan Mahfud MD sudah diminta untuk menyiapkan CV, dan sudah mengajukan surat pernyataan tidak pailit ke PN Jakpus, termasuk diminta untuk menyiapkan baju. Namun politik berubah.
Sementara, menjelang deklarasi Mahfud MD berada di salah satu restoran yang tak jauh dari lokasi pertemuan Presiden Joko Widodo dengan para pimpinan parpol di Restoran Plataran, Jalan HOS Tjokroaminoto, Menteng, Jakarta Pusat.
Saat Mahfud masih berada di restoran tersebut, pada waktu yang bersamaan, Jokowi berkumpul dengan para ketua umum dan sekjen parpol pendukung.
Mahfud ditemani para relawan, salah satunya Ruhut Sitompul. Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi itu juga sempat beberapa kali berkomunikasi lewat telepon.
Namun usai pengumuman cawapres oleh Jokowi, Mahfud MD langsung meninggalkan kawasan Menteng, sekitar pukul 17.25 WIB. "Nanti ya, saya mau pulang dulu," ujar Mahfud sebelum masuk ke dalam mobilnya.
Mahfud MD mengaku kaget atas keputusan Joko Widodo memilih Ma'ruf Amin sebagai calon wakil presiden pendampingnya di Pilpres 2019.
Meski terkejut, Mahfud mengaku tidak kecewa atas keputusan tersebut. "Menurut saya biasa di dalam politik, itu tidak apa-apa. Kita harus lebih mengutamakan keselamatan negara ini daripada sekadar nama Mahfud, nama Ma'ruf Amin atau nama lain," ujar Mahfud seperti dikutip media Jakarta.
Mahfud mengaku menerima keputusan tersebut. Ia menilai, proses yang berjalan sangat konstitusional. "Kita mendukung, negara ini harus terus berjalan," ujar Mahfud.
Mahfud mengaku sudah diminta mempersiapkan diri sebagai cawapres. Bahkan, kata dia, sudah ada pembicaraan detail soal rencana tersebut. "Saya tidak kecewa, kaget aja," ujar mantan Mahkamah Konstitusi tersebut. (wit)
Advertisement