Digadang Maju Pilwali Gandeng Gus Ali, Ini Respon Gunawan
Nama mantan caleg PSI Gunawan santer disebut-sebut akan maju dalam Pilwali Surabaya 2020. Ia dikabarkan akan berpasangan dengan politisi PKB, Gus Ali Azhara.
Bahkan, Ketua Bappilu DPD Nasdem Kota Surabaya, Djauhari mengungkapkan, apabila Gus Ali dipasangkan dengan Gunawan, akan menjadi pasangan yang sangat klop.
Alasannya, pasangan tersebut merupakan representasi dari pluralisme di Kota Surabaya. Gus Ali merupakan muslim yang pernah mengecap pendidikan di pesantren, sedangkan Gunawan merupakan non-muslim, kristen Tionghoa.
"Wah cocok ini, bagus. Pluralisme," kata Djauhari, Senin 23 September 2019 di kantor DPD NASDEM Surabaya, saat kedua politisi itu mendaftar sebagai bacawali Surabaya dari Nasdem.
Menanggapi hal itu, Gunawan menanggapi dengan santai dan cenderung tak ada penolakan. Menurutnya, sejauh ini komunikasi dirinya dengan Gus Ali Azhara sangat baik. Bukan tidak mungkin keduanya akan maju berpasangan dalam Pilwali.
"Komunikasi saya dengan Gus Ali sangat bagus. Beberapa waktu terakhir juga sering ketemu untuk ngopi, dan ngobrol-ngobrol santai. Membahas apapun, mengeklopkan pikiran," kata Gunawan kepada Ngopibareng.id, Rabu 2 Oktober 2019.
Menurutnya, ia sangat mengangumi sosok Gus Ali Azhara, sebagai sosok kharismatik, sederhana, dan humble. Gunawan mengatakan, meski Gus Ali Azhara lebih senior darinya, namun ia tak segan untuk bertemu dan berkunjung ke tempat masing-masing.
Bahkan Gunawan mengatakan, beberapa saat lalu, Gus Ali Azhara mengunjungi kantor DPW PSI Jawa Timur, untuk sekedar ngopi bareng dan makan gorengan.
"Dia tokoh kharismatik NU yang sederhana. Meski saya masih junior, tapi dia tidak segan untuk datang ke saya. Kemarin ke DPW PSI, makan gorengan dan minum kopi bareng," lanjut Gunawan.
Meskipun mereka berbeda agama, suku, dan ras, namun tak menghalangi untuk bisa bersatu menjalin persaudaraan sesama anak bangsa.
"Kami coba bangun pluralisme, sejak dari diri sendiri ini," katanya.
Gunawan mengatakan, selama berbincang dengan Gus Ali, ia tak menyangka bahwa mantan tim sukses Khofifah Indar Parawansa itu menguasai banyak hal. Baik dari sektor pemerintahan, bisnis, hukum, hingga properti.
Menurutnya, banyak ide-ide dari Gus Ali yang relevan diterapkan untuk kota Surabaya, khususnya untuk menggantikan Risma sebagai Wali Kota Surabaya.
"Dia kan aktivis 1998 juga. Kita ngobrol tentang Perda, keterbukaan dalam menggunakan anggaran dana, keterbukaan sistem informasi, zonasi, gaji guru swasta, hingga apartemen DP 0%. Gus Ali punya solusi permasalahan kota yang out of the box, tidak sekedar copy paste saja seperti lainnya," kata Gunawan.
Maka dari itu, ia berharap hubungan baik yang sudah dijalankan selama ini oleh mereka berdua bisa berlanjut hingga ke ranah politik, khususnya Pilwali Surabaya 2020. Bagi Gunawan, sangat disayangkan jika ide dari orang sepintar Gus Ali tidak diterapkan di Surabaya.
"Terlihat Gus Ali sangat berpengalaman dan kompeten ya. Tentunya menjadi harapan warga Surabaya terhadap sosok baru pengganti Risma," kata Gunawan.