Difteri di Madura Diprediksi Tak Terkendali Jika Tak Ikut Imunisasi
Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Jawa Timur, Akhmad Sukardi,menyatakan empat kabupaten di Pulau Madura saat ini sedang menghadapi masalah kesehatan berupa penyebaran penyakit difteri. Bahkan penyebaran difteri diprediksi semakin tak terkendali jika tidak mengikuti imunisasi.
“Pemerintah tidak bisa hanya fokus pada pengobatan, upaya pencegahan melalui imunisasi juga sangat penting. Sebanyak 1,2 juta anak di Madura kita dorong untuk mengikuti imunisasi,” tutur Akhmad Sukardi Senin, 22 Januari.
Ia mengungkapkan berdasarkan data Dinkes Jatim, jumlah kasus Difteri di Kabupaten Bangkalan, Sampang, Pamekasan dan Sumenep pada 2017 sebanyak 55 kasus, 2 di antaranya meninggal dunia. Paling parah terjadi pada 2012 dengan total mencapai 155 kasus, 8 diantaranya meninggal dunia.
Lebih lanjut, ia menjelaskan,selama ini memang ada penolakan imunisasi dari sebagian masyarakat. Menurutnya, hal itu hanya persoalan kesalahpahaman. Apabila mendapatkan penjelasan lebih utuh masyarakat akan menerima.
Kepala Dinkes Jatim, Kohar Hari Santoso, menambahkan pihaknya telah melakukan upaya untuk mencegah kembali bertambahnya korban akibat penyakit difteri. Salah satunya bersama Dinkes Kabupaten/Kota melakukan penyelidikan epidemiologi bila ada kasus difteri baru yang ditemukan.
“Penyelidikan Epidemiologi untuk mengetahui jumlah atau banyaknya kasus difteri pada kontak erat, sebaran kasus dan faktor-faktor penyebab penularan,”ujarnya.
Kohar menuturkan pihaknya juga menggelar program pemberian pengobatan profilaksia kepada kontak erat penderita difteri. Upaya lain, Dinkes Jatim juga menyiapkan dan mendistribusi logistik antara Anti Difteri Serum (ADS) dan antibiotik serta vaksin DPT Hib, DT, Td.
Selain Sekda dan Bupati Sampang Fadhilah Budiono, hadir pula pada Pembukaan Sosialisasi ORI, Bupati Sumenep, Busyro Karim, Wakil Bupati Pamekasan, Kholil Asyari dan Kepala Badan Koordinasi Wilayah (Bakorwil) Pamekasan, I Gusti Ngurah Indra Setiabudi dan Kepala Dinas Pendidikan (Dindik) Jawa Timur, Saiful Rahman. (amr)